Pages

Monday, February 2, 2015

Cinta 0q4

....mana dulu yah, soalnya banyak nih yang ingin ditumpahin di kepala, rasanya seperti air yang penuh di ember. Ya udah deh, mama pasti sudah ga sabaran deh. Semoga kisahnya ga loncat-loncat, ga bikin bingung yah.....soalnya aku masih belajar untuk merangkai kata baik secara lisan maupun tulisan karena 90% orang masih ga ngerti dan aku masih kesulitan disini, jadi masih terus berusaha untuk menyampaikan.

Ah............*hela napas dan nulis lagi

Aku mau mengisahkan bagaimana aku bisa lepas dari game

2006 aku dikenalkan sama papa mah mengenai tata cara Quantum Ikhlas karena papa mengikuti trainingnya Pak Erbe Sentanu, dari situlah aku mengenal bagaimana untuk melepaskan emosi negatif, emosi positif dari apapun yang terjadi dalam hidupku. Aku menyadari betul bahwa marah, sedih karena mama, perasaan itulah adalah bentuk dari kesombonganku yang juga dibersihkan dan dilarang keras untuk ditiru.

Sedikit demi sedikit aku mulai memaafkan mama, diriku dan juga lingkunganku, aku bertekad untuk menjadi sosok dengan hati putih dan pikiran yang jernih.

Proses pemaafan itu didukung dengan adanya tawaran untuk menjadi relawan di komunitas 1001buku, dari situlah aku mulai menemukan makna hidupku, proses itu juga disertai adanya peristiwa pria-pria di dunia maya yang menyadarkanku bahwa mama begitu perduli, perhatian dan melindungiku. Aku mencoba untuk mengertimu duhai cintaku belahan jiwaku.

Perlahan tapi pasti, aku mulai meninggalkan dunia game karena adanya keinginanku untuk berhenti lari dari masalah dan menghadapinya karena aku pasti bisa! Frekuensi main gamepun aku kurangi dengan melakukan kontrol diri, mengalahkan pikiranku yang ingin bermain dengan kasih sayang, melakukan kegiatan lain yang lebih bermanfaat untuk orang lain.

Game onlinepun aku hapuskan dari laptop, paket data yang ditempel di dalam modem juga kebetulan tidak bisa diteruskan karena uangnya kurang waktu itu. Ah uang, usahamu cinta untuk uang belumlah aku hargai waktu itu, maafkan aku.

Mama aku menulis disini bukan bermaksud untuk pamer, hanya ingin menulis saja untukmu cintaku belahan jiwaku yang tahu ketika aku ada apa-apa dengan firasatmu. Itu tuh yang namanya belahan jiwa sejati. Sesuatu yang belakangan ini aku sadari yang entahlah dapat darimana karena saat itu sedang diam dan ingin menuliskan mengenai arti dari lirik Inang na Borju yang merupakan lagi dari suku Batak namun aku masih gagal dalam hal ini. Ya sudahlah tidak apa-apalah yang penting aku tidak melakukan tabrak lari dari masalah seperti dulu.

Bicara soal tabrak lari masalah, dulu aku berpacaran karena ingin mengisi relung karena butuh kasih sayang namun itu tidaklah aku dapatkan. Aku bahkan sempat mengalami.....

No comments:

Post a Comment

Alamat Website

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...