Pages

Sunday, April 10, 2016

Pengalaman Membaca Saya

Bandung-10 April 2016 pukul 9:42 WIB tulisan ini dibuat disini. Selamat datang. Tulisan ini dibuat untuk lomba menulis blog yang bertema membaca.

Tulisan ini adalah cerita curahan hati yang biasanya cutahan hati tidak dinilai, tidak berharga, dianggap sesuatu yang cocok untuk jadi bahan celaan dan tertawaan. Tapi, Rasulullah dulu mendengarkan curhat. Baik, kita kembali ke tema.

Awal saya membaca, kemungkinan adalah ketika saya bersekolah di Childbrook center. Ketika saya ulang tahun, saya diberikan buku dongeng dan buku menarik lainnya yang dalam Bahasa Inggris. Buku itu masih ada hingga kini.

Kemudian, membaca saya lakukan karena mengenyam pendidikan di SD hingga kuliah. Saat SMP, saya jadi mau membaca buku pelajaran demi membalap seseorang yang saya suka supaya bisa mendapatkan rangking di kelas. Dan, saya berhasil mendapatkan juara 10 sewaktu SMP.

Saat SMA, ketika kelas satu, saya senang sekali membaca buku pelajaran Matematika, Fisika, Kimia, bahkan saya sering maju ke depan, mencoba menjawab permasalahan yang ada di papan tulis.
Saat mau masuk kuliah, saya disarankan oleh psikolog untuk membaca.

Saya potong saja ke saat berkuliah di S2, karena tugas kuliah saya coba selesaikan secepat-cepatnya sehingga banyak waktu luang, akhirnya saya membaca buku dan memposting sedikit tulisan saya di website Kartunet. Yah daripada tidur seharian atau sesuatu.

Kebetulan, saya membaca skripsinya teman satu angkatan yang meneliti dan ada referensi buku-buku mengenai tunanetra. Dari situ, saya ketahui kalau tunanetra itu tidak hanya buta total, tapi ada banyak jenisnya.

Saat S2 ini, saya menyadari, saya tidak pernah bisa berprestasi, malahan saya selalu dipersalahkan, menjadi masalah, dibenci dan dijauhi. Namun mereka tidak salah, mungkin salah saya yang hidup.

Karena tidak pernah berprestasi itulah, saya mencoba untuk mengikuti lomba-lomba menulis di blog. Puji syukur, saya pernah memenangkan tiga kali lomba menulis mereview buku.

Ya, dari membaca, saya mendapatkan juara, dan dari membaca saya mendapatkan buku kembali untuk dibaca.

Walau saya kesulitan membaca buku cetak karena saat melihat tulisan di kertas, mata hingga kepala saya sakit yang awalnya saya stress dan tidak bisa menerima keadaan terlebih banyak sekali yang tidak mau menerima keadaan. Tapi, itu tidak menyurutkan saya untuk berusaha hidup dengan segala keterbatasan.

Saya bersyukur sempat meraih tiga kali juara. Dua kali berada sebagai juara pertama, yang ketiga juara keberapa ya? Saya lupa. Yang jelas masih tiga besar.

Untuk informasi juaranya, bisa dibaca di blog saya di https://hatiputih.blogdetik.com. Disitu, saya mengabadikan juaranya supaya tidak lupa.

Pertama kali juara adalah dari lomba menulis buku Islami yang berhadiah satu buah buku yang saya review kembali untuk lomba blog review buku lain. bukunya berjudul Zero to heroes. Sebuah buku yang pernah saya dengar dari anonim yang katanya bukunya bagus.

Dari buku itu, saya membaca menegnai Hellen keller yang tuna ganda yakni tunanetra dan tunarungu yang akhirnya dibantu oleh pihak Oxford sehingga hingga kini menjadi orang hebat.

Kedua kali juara adalah dari lomba menulis buku islami yang berhadiah satu buah buku yang saya review juga untuk lomba blog mereview buku.

Hehe, jadi satu buku saya buat untuk dua lomba blog sekaligus.

Ketiga, adalah lomba blog buku non fiksi. Dari lomba tersebut saya juara dan mendapatkan tiga buah buku. Tiga buku itu saya peruntukkan untuk papa tercinta. Karena saya hingga kini sedih tidak bisa memberi apa-apa. Tiga buku itu adalah buku-buku karakter.

Awalnya saya tidak suka mengikuti lomba blog mereview buku karena harus mencari kekurangan buku. Namun, saya harus mengikuti aturan.

Kalau boleh cerita, ketika lomba, penglihatan saya menurun atau Bahasa Inggrisnya adalah low vision, tapi itu tidaklah masalah bagi saya.

Saya mencoba mencari buku-buku berpdf, buku txt yang bisa terbaca oleh screen reader.

Apa yah? Saya mungkin akan mengakhiri tulisan dengan kasih tips bagaimana memenangkan lomba blog mereview buku.

Pertama, apabila bertema buku Islami, tulislah buku Islami. Apabila bertema buku non fiksi, tulislah buku-buku nonfiksi.
Kedua, tulislah sebanyak-banyaknya.

Ketiga, tulislah dengan menambahkan bahasamu, jadi jangan memindahkan isi buku saja alias copy-paste.

Keempat, berilah identitas buku seperti seperti foto buku, nama buku, pengarang buku, penerbit buku, jumlah halaman buku, nomor ISBN, sumber buku di dapat dimana. Tapi ada sih yang tidak bisa saya berikan identitas buku.

Kelima, ikuti aturan. Apabila ada aturan harus menyetor link setuap enam bulan dan setahun, maka setorkanlah sesuai ketentuan. Karena aturan lomba bisa berbeda-beda. Apabila aturan memention admin penyelenggara lomba blog, ikuti. Apabila harus memberikan kekurangan dan kelebihan maka tulislah. Kalau boleh terus terang, saya agak khawatir menuliskan buku karena sesuatu.

Lomba ini diikutsertakan dalam lomba menulis di blog Mukhofasalfikri.com dengan tema menulis pengalaman membaca



Friday, April 1, 2016

Pengandaian Delapan hari menjelang mati



Depok- 1 April 2016. selamat malam, selamat datang di blog saya yang tercinta ini, terima kasih sudah berkenan untuk membaca, apalagi berkenan untuk berkomentar disini.

Tulisan ini saya buat untuk lomba blog yang informasinya bisa dibaca di http://dnamora.com/2016/03/dnamora-giveaway-8-hari-menuju-kematian/.

Lombanya bertema delapan hari menuju kematian.  Seandainya saya akan meninggal dalam delapan hari kedepan, maka apa yang akan saya lakukan yah?

Baik, kita coba untuk mundur dari hari kedelapan hingga hari terakhir. Sebelumnya, saya mau 
memberitahu kalau ada aktivitas yang akan saya tulis karena pasti akan berulang aktivitasnya. 

Sekarang, kita mulai.

Hari ke delapan
Saya memulai hari dengan menyambung silaturahmi melalui menyapa saudara-saudari baik yang dikenal maupun yang tidak dikenal di grup-grup whatsapp, grup BBM dengan berkata selamat pagi atau Assalamualaikum untuk yang muslim.
Kemudian, saya akan melaksanakan sholat lima waktu.
Mendoakan orang-orang yang suka mencari-cari kesalahan, membicarakan dibelakang, menertawakan, merendahkan, mengadu domba supaya disadarkan dari kesalahannya, amin.
Saya juga akan melaksanakan makan dan malam sebanyak tiga kali sehari.
Saya akan menyisihkan uang yang dipunya untuk diberikan kepada fakir/miskin, pengamen, kotak amal.
Saya akan memberikan informasi yang didapatkan ke grup-grup sesuai dengan tujuan grup atau visi dan misinya.
Saya akan membantu saudara-saudari tunanetra di grup-grup teknologi dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang bisa saya jawab, karena saya begitu bersemangat ketika mereka begitu bersemangat untuk belajar, melontarkan pertanyaan di grup-grup teknologi apabila saya tidak tahu karena keterbatasan pengetahuan dan tidak mau mengetahu terlalu banyak serta mendalam dalam teknologi yang dipergunakan oleh para tunanetra baik itu tunanetra low vision, maupun yang tunanetra total, dan juga orang non tunanetra/awas yang sering bertanya kepada saya mengenai bagaimana cara tunanetra dalam mengakses teknologi.
Pada saat ada yang bertanya, saya memperagakan dengan menunjukkan netbook yang berseting high contrast yang cukup membantu mata saya dalam melihat, sambil memperagakan menulis dengan netbook yang bersuara jaws/nvda karena seringkali penglihatan saya suka ngeburam walau dalam jarak 1 meter kurang.
Meminta maaf di grup-grup whatsapp setiap malam, karena pasti ada yang merasa kurang nyaman, terganggu, kesel. Merasa aneh.
Merevisi laporan yang dicicil sedikit sedikit.

Hari ketujuh sebelum kematian
Saya akan menyapa selamat pagi sambal menuturkan permohonan maaf atas segala kesalahan.
Sholat lima waktu.
Makan di restoran enak dengan uang yang ada seperti di Hoka-hoka bento, Pizza hut.
Membantu apabila ada yang bisa ditolong pada saat ada seseorang yang meminta tolong, tanpa pernah berpikir kalau orang ini akan menyulitkan, menyusahkan, menjadikan berada dalam masalah.
Menonton film Lion King pertama soalnya saya suka ketika Simba disadarkan bahwa ia jangan lari dari kenyataan dan harus mengingat siapa dirinya, lalu menonton film the great in queen of seon deok.

Hari keenam
Menyapa untuk bersilaturahmi dengan mengutarakan permohonan maaf, meskipun pasti ada saja orang yang selalu mengingat-ingat kesalahan saya, dan tidak mau membukakan pintu maaf.
Beprikir positif.
Sholat lima waktu.
Memasak mie goreng, memakannya bersama telor goreng, nasi putih,
Mengoreksi apa yang bisa dikoreksi.
Mendengarkan curahan hati atau keluhan orang lain.
Menyicil revisian tesis.

Hari kelima menjelang kematian
Menyapa selamat pagi dan memohon maaf atas segala kesalahan.
Menyicil revision laporan.
Sholat lima waktu.
Membeli cemilan yang gurih.

Hari empat
Sholat lima waktu.
Menyapa selamat pagi dan memohon maaf atas segala kesalahan.
Membuat kue bola bola coklat.

Hari ketiga sebelum kematian
Sholat lima waktu.
Menyapa selamat pagi dan memohon maaf atas segala kesalahan.
Menelepon pemakaman untuk menyediakan tempat, mengurus administrasinya.
Membeli kain kafan, pewangi.
Membantu orang-orang yang bisa dibantu dan memohon maaf apabila tidak bisa dibantu serta memohon maaf atas segala kesalahan.

Hari kedua
Menulis di blog kalau akan meninggal karena sudah feeling/mau meninggal, karena konon katanya biasanya kita bisa tahu kalau akan dijemut ajalnya, walaupun memang kematian adalah takdir yang hanya Tuhan yang mengetahuinya dan itu dirahasiakan.
Sholat lima waktu.
Meminta maaf kepada seluruh tetangga yang ada di sekitar.
Meminta maaf kepada seluruh keluarga.
Mewasiatkan supaya pada saat saya meninggal nanti, jangan ada yang menangis karena dalam aturan Islam kita dilarang untuk menangisi jenazah.
Membantu orang-orang yang bisa dibantu dan memohon maaf apabila tidak bisa dibantu serta memohon maaf atas segala kesalahan.

Hari terakhir sebelum kematian menjelang
Sholat lima waktu.
Mendongeng ke sekolah-sekolah.
Makan rica-rica entok, gado-gado. Minum jus alpukat, air putih.
Membantu orang-orang yang bisa dibantu dan memohon maaf apabila tidak bisa dibantu serta memohon maaf atas segala kesalahan.
Mendengarkan keluhan-keluhan, mencoba memberi solusi.
Membeli rumah untuk diwasiatkan.
Membuat surat wasiat berupa rumah dan segala yang dimiliki dengan dipotong zakat.
Tidak jahil mencari-cari kesalahan orang lain, mengadukannya, menanyakannya.
Membeli roti tawar yang ada coklat chipnya

Catatan : tulisan ini semata-mata rekayasa atau pura-pura. Namun isi dari blog ini, Sembilan puluhan persen asli dan apa adanya.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...