Film siapa sih yang tidak mengetahuinya? Mulai dari anak-anak hingga tua pasti pernah menonton film yang bisa menjadi sarana hiburan, sarana edukasi, dan sarana untuk menghabiskan waktu. Film sendiri ada trendnya loh.
Melihat trend film Indonesia tahun 2015 dengan mengaca dari tahun sebelumnya dunia perfilman Indonesia dengan munculnya film Mimpi Sejuta Dolar yang diangkat dari buku dengan judul Mimpi Sejuta Dolar yang dibuat oleh Bu Merry Riana; film Assalamu'alaikum Beijing yang juga diangkat dari buku karya Bu Asma Nadia, bisa saja melejit naik seperti pada saat lahirnya film Indonesia yaitu Petualangan Sherina dan Joshua oh Joshua yang meraih penghargaan hingga ke luar negeri.
Salah satu bentuk film Indonesia yang berbentuk dakwah misalnya film Sang Pencerah yang mengisahkan mengenai Ahmad Dahlan yang mendirikan organisasi Muhammadiyah.
Dunia perfilman ada yang masuk ke dunia pertelevisian, ada juga yang masuk ke bioskop. Perfilman yang masuk ke bioskop akan menjadi bisnis bioskop yang menguntungkan bagi studio bioskop dan tempat terdapatnya bioskop seperti mall-mall yang ada di Indonesia.
Namun, bisnis bioskop ini ternyata tidak dapat dinikmati oleh orang-orang yang tinggal di daerah karena tidak adanya gedung dan tempat tertutup untuk menonton bioskop sehingga ini membuat mereka hanya bisa bermimpi dan mengkhayal untuk hanya sekedar menonton bioskop karena jarak yang jauh, besarnya biaya untuk akomodasi perjalanan dan penginapan.
Perfilman Indonesia masih bisa dikembangkan lagi sehingga bisa menjadi trend dengan mengikuti zaman dengan cara membuat film mengenai fiksi yang merupakan hasil karya dari penulis yang ada di Indonesia, membuat film yang potensial untuk sarana dalam berdakwah atau sarana dalam mengenalkan wisata, sejarah dalam bentuk film bukan dokumentasi, dan lain sebagainya.
Perfilman Indonesia masih bisa dikembangkan lagi sehingga bisa menjadi trend dengan mengikuti zaman dengan cara membuat film mengenai fiksi yang merupakan hasil karya dari penulis yang ada di Indonesia, membuat film yang potensial untuk sarana dalam berdakwah atau sarana dalam mengenalkan wisata, sejarah dalam bentuk film bukan dokumentasi, dan lain sebagainya.
Untuk membantu memberikan informasi mengenai perfilman Indonesia, Anda bisa menjadi blogger film yang menjelaskan boleh secara garis besar, boleh mengenai jadwal film tersebut tayang, boleh mengenai resensi film, boleh mengenai pengalaman menonton film Indonesia atau apapun yang masih berhubungan dan berkaitan dengan film tersebut. Atau Anda bisa melakukan menonton bareng film Indonesia di Layar Tancap. Kayak apa sih ya?
Untuk memperkuat isi blog Anda mengenai film Indonesia yang beredar di bioskop itu, Anda bisa bekerja sama dengan komunitas film yang ada di daerah Anda atau di daerah terdekat atau komunitas film Indonesia yang ada di daerah lain dengan mengulas mereka yang antusiasnya pastinya tinggi terhadap film Indonesia.
Komunitas film Indonesia di daerah ini bisa mengajak guru, pelajar dan semua yang berada daerah untuk ikut berantusias misalnya seperti yang ada di http://litbang.kemdikbud.go.id/index.php/8-berita/210-pelajar-dan-guru-antusias-nonton-bareng-film-inspiratif dimana mereka waktu itu menonton film 9 Summer 10 Otonom, Cita-citaku setinggi tanah dan film Pengejar Angin sehingga bisa meningkatkan karakter dari penonton setia.
Oke deh sampe sini dulu, sampai nanti di tulisanku berikutnya yah. Oh ya, menurutmu seperti apakah trend film Indonesia tahun 2015?
udah lama nih ga nonton film di bioskop...
ReplyDeleteoh gitu, kapan terakhir nonton film di bioskop?
Deletemimpi sejuta dollar emang keren mbak, banyak banget blogger yang ngereviewnya :D
ReplyDeletesemoga film Indonesia makin maju yah
hmm gitu,
Deleteamin
sepertinya menjadi peluang baru nih bagi blogger mencinta film @didno76
ReplyDeleteya bener tuh kang Didno
DeleteSepertinya memang perlu ada film yang bisa membangkitkan semua elemen, tapi itu kembali pada diri masing-masing aja daya tariknya.
ReplyDeletebetul memang perlu ada film yang bisa membangkitkan semua elemen
DeleteFilm mimpi sejuta dolar keren tuh.
ReplyDeleteKatanya !!!
hmm gitu
Deletesebagai pecinta film, saya suka sedikit kasihan dengan beberapa orang di daerah yang tidak bisa menikmati bioskop karena di daerahnya tidak ada bioskop..
ReplyDeletehmmm
udah lama aku ga nonton layar tancep :D
ReplyDeleteoh gitu
Deleteih pernah ya?
kayak apa si rasanya nonton layar tancep?
semoga saja tahun 2015 ini film indonesia makin bersinar dan berkualitas dan dicintai di negeri sendiri :)
ReplyDeleteamiiin ^^
DeleteWoww ternyata judul film Indonesia beragam yah, aku malah baru tau ada film judulnya 9 summer 10 otonom. Film kayak apa itu ya, kedengarannya politik banget, otonom = otonomi daerah??? hihi..
ReplyDeleteya
Delete^^
iya judul film Indonesia memang beragam,
^^
oh gitu
bukan otonomi daerah
tapi
kisah nyata seorang anak sopir angkot yang sukses menjadi bos di Amerika Serikat sampai meraih posisi tinggi di salah satu perusahaan top dunia.
sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/9_Summers_10_Autumns dan https://www.youtube.com/watch?v=UX2FoGJWSPA.
jadi kurang lebih munkin arti dari otonom itu adalah berdiri sendiri ^^
tren film 2015? akan semakin banyak yang download film. *duh*
ReplyDelete@f_nugroho
waduh
DeleteTya, itu maksudnya 9 Summers 10 Autumns mungkin ya, hehe.. @RuriOnline
ReplyDeletemimpi sejuta dolar keren tu kak guru
ReplyDeletehmm gitu, hmmm jangan kak guru oh Liu ^^
DeleteIya mba, tidak semua kota di Indonesia ini memiliki bioskop, buktinya kota kelahiran aku Cianjur, kita kecil yang tidak memiliki bioskop, padahal waktu zaman mamah aku katanya ada sampe 3 buah bioskop.
ReplyDelete@rin_mizsipoel
oh gitu
DeleteFIlm sang pencerah, itu juga menjadi film anak-anak sekolah mulai SD kan? Karena seingat saya, ada program nonton bareng dr sekolah-sekolah (tertentu)
ReplyDelete@ririekayan
Ya
Deleteoh gituu
wah seru tu nobar film