aku menyadari setelah belajar psikologi dimana pola asuh yang mana terapkan itu bisa memacu gejala schizophrenia yang membuatku tertarik ke dunia ke klinisan hingga kini. keuakinan itu aku tuang ke penelitian ilmiah (pi) yang merupakan proposal skripsi. aku ingin tahu pola asuh yang gimana sih saat tahu anak ato keluarganya mendapat diagnosa itu apalah pola asuh berubah? dan pola asuh yang baik yang gimana yang dapat mempercepat penyembuhannya?
namun perlahan setelah dikenalin Quantum ikhlas, dunia kerelewanan, aku jadi membaik mah meskipun masih sering sulit bobo
karena sulit bobo inilah maka papa membawaku ke RS, awalnya aku ga tau Spkj itu apa. Aku dikasi obat sekali terus berhenti tanpa diagnosa
tahun 2012, aku dibawa papa lagi ke psikiater, diberi obat dan disuru nulis di buku tanpa diagnosa terus pindah ke psikolog, setelah ia berkata "Waham" ah aku ngerti, apalagi suara-suara terdengar di kepala
saat aku berkata itu, awalnya diterima lalu dikucilkan sambil diberitahu "Ada baiknya berpikir positif, mba itu ga sakit" yang juga dibully karena nulis status mengenai ketuna netraanku tapi ya sudahlah, toh mereka ga mengerti ya ga apa-apa. ya aku seperti Sdr. Dian Nugroho yang anggap dirinya bipolar, kini aku sedang mengikuti polanya supaya bisa lepas disertai dengan penanganan dari dalam diri dan syukurnya ada yang bantu karena kebetulan mataku bermasalah. Aku bersyukur diberi sakit ini karena sakit hapus dosa dan Allah beri cobaan sesuai kemampuanku.
soal diagnosa mata, yang jelas dokter mata di 2 RS merekomendasikan psikiater tapi aku ga mau mah, soalnya aku ngerti pasti dilarikan ke waham dan sugesti padahal ya ga
sebenarnya mah, aku penasaran mengenai apa yang dibicarakan di RS terakhir karena kucuk-kucuk bawa surat disuruh ke psikiatri/psikolog
jujur, aku ingin curhat ma mengenai kondisi mataku tapi mama selalu menolaknya, memintaku membaca ayat yang sebenarnya kaga ngepek buatku, cerita ah mengenai mataku ya mah tapi tunggu tanggal 27 soalnya besok mau sesuatu, apa tu? rahasia hehe
oh ya ma, curhat itu bukan aib kok, memang curhat dan aib itu beda tipis, aib itu tu ma menjelekkan orang dan menggosipkannya dengan melebihkan beritanya alias berbohong yang parahnya tu ditambah hasud dan ngadu ya gitu deeeh
hiiiiy na'udzubillah min dzaliq dah makan bangkai saudaranya sendiri
No comments:
Post a Comment
Alamat Website