MAKE Study
8 kriteria Make Study :
1.
Membentuk budaya penegtahuan
organisasi
2.
Mengembangkan knowledge worker
melalui kepemimpinan manajemen senior
3.
Mengembangkan dan memberikan
produk, jasa, atau solusi berbasis pengetahuan (kemampuan inovasi)
4.
Memaksimalkan nilai dari modal
intelektual
5.
Menciptakan dan mempertahankan
lingkungan untuk berbagi pengetahuan
6.
Menciptakan dan mempertahankan
kultur organisasi pembelajar
7.
Mengelola pengetahuan
pelanggan/stakeholder untuk menciptakan nilai dan modal intelektual organisasi
8.
Mengelola pengetahuan organisasi
untuk menghasilkan nilai bagi shareholder/stakeholder
Dunamis semenjak tahun 2005 mulai
menyelenggarakan Indonesian MAKE Study
dengan 3 tujuan yaitu
1.
Mendorong organisasi-organisasi
Indonesia untuk mengembangkan pengetahuannya melalui KM dengan melakukan brenchmarking dari organisasi-organisasi
yang menjadi anggota komunitas MAKE
2.
Membantu organisasi-organisasi
atau organisasi-organisasi berbasis pengetahuan di Indonesia agar ke organisasi
lain
3.
Memberikan tanda bagi dunia bahwa
organisasi atau organisasi di Indonesia juga telah berstandar global
Manfaat KM :
1.
Mendorong inovasi
2.
Mempercepat proses pengambilan
keputusan
3.
Meningkatkan layanan pelanggan
dengan mempercepat waktu organisasi dalam melakukan respon
4.
Meningkatkan pendapatan dengan
mempercepat masuknya produk/jasa ke pasar
5.
Meningkatkan retensi karyawan
dengan memberikan nilai dan memberikan penghargaan atas pengetahuan yang
dimiliki karyawan
6.
Merampingkan pekerjaan dan
mengurangi biaya dengan memangkas proses-proses yang berlebihan atau proses
yang tidak perlu
Perusahaan yang
menerapkan kM : PT Anugrah Argon Medica, PT Tigaraksa Satria Tbk, PT Mandiri
Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank Syariah Mandiri, BINUS University, PT Daya
Adicipta Mustika, PT GMF AeroAsia, PT Federal Internasional Finance, PT Medco
Energi Internasional Tbk, PT PLN, PT PJB, PT Pertamina, PT Sinar Mas Agro
Resources Technology Tbk, PT Toyota Astra Motor, PT telkom Indonesia Tbk, PT
United Tractors Tbk, PT Unilever Indonesia Tbk, PT Wijaya karya Indonesia Tbk,
PT XL Axiata Tbk.
PT
Anugrah Argon Medica (AAM)
Untuk membangun KM,
dari sisi internal, AAM memulai dengan mengembangkan konsep knowledge culture dimana konsep ini
sudah diterapkan sejak proses rekrutmen, pengembangan SDM di perusahaan hingga
ke seluruh proses kerja dan atau value-chainnya.
PT Bank
Mandiri
Panelis Indonesia Most Admired Knowledge Enterprise (MAKE) study
terkagum pada kemampuan Bank Mandiri melakukan kriteria 3 (Lomba inovasi
dalam program Mandiri Innovation Award
dimana tiap unit kerja dapat mengajukan hasil inovasi untuk unit yang
bersangkutan dan bermanfaat bagi Bank Mandiri, penetapan waktu pemeriksaan
dokmen ekspor maksimal 2 jam, menggali informasi dari nasabah mengenai
harapannya dengan mendirikan Costumer
Care Group), 5 (adanya Community of
practice, Mandiri club) & 6 (adanya Mandiri University dengan fokus :
mengembangkan pegawai yang kompeten, berkarakter, berintegritas, dan
berorientasi pada psar, serta memiliki engagement
yang kuat; pengembangan kurikulum yang selaras dengan bisnis melalui metode blended learning; pengembangan
infrastuktur) MAKE.
Budi Sadikin
berkata “Kompetensi kami di korporasi, bukan retail. Untuk mengembangkan
retail, kami mengambil orang luar lalu programnya bergulir, kalau ada kesalahan
kami perbaiki, disinilah KM berkembang dan proses belajar kami cepat”. Secara
informal KM berkembang dengan tidak berangkat dari rencana yang sangat matang,
presentasi dulu, baru berjalan. Caranya adalah dengan melakukannya saja,
berjalan 2-3 bulan berjalan, kalau ada yang kurang langsung diperbaiki.
PT Bank
Mandiri Syariah (BSM)
KM tercermin pada
kriteria kedua most Admired Knowledge
Enterprise (MAKE) yang disebut dengan kaderisasi kepemimpinan oleh BSM.
KM mulai
dikampanyekan di BSM sejak 2011 saat pengajian. Grand kick off untuk program KM
dilakukan tahun 2013. Untuk mencapai visi dengan target menjadi 10 besar bank
di Indonesia, perlu mengakselerasikan peningkatan kinerja BSM. Salah satunya
melalui implementasi KM.
PT Bank
CIMB Niaga Tbk
Dalam implementasi
KM, inovasi tercermin pada kriteria 3 yaitu developing and delivering knowledge base product/service/solutions atau
innovation capability yang disebut
dengan Cultivating Continues Innovation.
Ada sejumlah upaya
inpiratif yang dilakukan dalam mengembangkan budaya inovasi di perusahaannya :
1.
Membangun dan mengembangkan
pekerja berpengetahuan melalui penerapan 4 pilar HR Strategy uaitu merekrut dan mempertahankan talenta, penghargaan
kerja berdsarkan prestasi, membentuk dan mengembangkan kerja berdasarkan
prestasi, membentuk dan efektifivitas organisasi dan membangun budaya kerja
yang sesuai.
2.
Perbaikan proses bisnis melalui
program DOME (Developing Operation
Management Excellence). Program ini mulai dicanangkan pada 16 Oktober 2014.
Program ini menurunkan biaya lembur 70%, mengingkatkan produktivitas 10%, dan
perbaikan proses kerja.
3.
Penerapan Lean Six Sigma Green Belt yang bertujuan menyederhanakan proses
kerja dan meningkatkan produktivitas karyawan, penerapan program ini didesain
agar sejalan dengan strategi bisnis perusahaan yang fokus pada kecepatan dan
kualitas pelayanan, membangun budaya menjadi pemenang melalui kinerja terbaik.
Sudah ada 22 karyawan Bank yang memiliki sertifikasi Green belt.
4.
Memperkaya unit-unit bisnis dengan
pengetahuan. Contoh untuk bisnis kartu kredit dan personal load Bank menerapkan strategi bisnis yang spesifik guna menghasilkan
produk, layanan atau solusi yang inovatif.
Terdapat isu
kritikal ketika Bank CIMB Niaga membangun KM. Dalam banyak hal, mereka
tergantung dengan beberapa orang yang kalau orang itu pergi, karena pensiun
atau pindah, akan kehilangan. Hal ini karena pengetahuannya ada padanya.
Tantangan mereka adalah bagaimana menyerap pengetahuan oranng itu serta
mendokumentasikan pengalamannya secara sistematis dan metodologis sehingga
karyawan bisa belajar tanpa harus mengulasi kesalahan yang sama.
Sosialisasi
regulasi baru merupakan bagian dari KM. Kalau mereka tidak paham dengan
regulasi, mereka berjalan di luar atau terkena pinalti dimana rating perusahaan
bisa turun.
BINUS
UNIVERSITY
Untuk menuju world
class university, BINUS menjadikan KM sebagai enabler. Menurut para panelis MAKE study, BINUS memang memiliki keunggulan dalam aspek menciptakan
budaya organisasi yang didorong oleh pengetahuan (mengembangkan dan menyebarkan
visi dan strategi organisasi berbasis pengetahuan, mengembangkan dan mengelola
nilai-nilai organisasi berbasis pengetahuan) dan menciptakan organisasi
pembelajar (BINUS mengembangkan strategi dan kolaborasi, para dosen 1 kuliah
berkumpul menyusun materi perkuliahan standar, mengembangkan sistem evaluasi
kerja peer review, mengembangkan
sistem untuk menangani mahasiswa yang bermasalah seperti tidak bisa lulus cepat
waktu atau kualitas yang kurang).
PT Daya
Adicipta Mustika (DAM)
KM memainkan peran
penting dalam pengelolaan modal intelektual Manusia Daya terutama kriteria 4.
Melalui aplikasi KM, PT.DAM bertekad menjadikan seluruh karyawannya termasuk
front liner di delaer jaringan sebagai knowledge
worker yang akktif, unggul dan selalu inovatif.
Bisnis penjualan
sepeda motor kini dan kedepan sangat berbeda dibandingkan 10-15 tahun silam.
PT.DAM memahami benar betapa pentingnya jalinan kerjasama principal – main dealer – delaer – end customer untuk mendongkrak sepeda motor. Posisi market
share PT ini dibandingkan kompetitor, tren posisi kontribusi penjualan sepeda
motor Honda PT.DAM terhadap PT.AHM meningkat dari 16,3% (2009), 17,3% (2010),
17,5% (2011), 17,4% (2012).
PT
Federal International Finance (FIF)
Salah 1 kunci
keberhasilan FIF adalah pada kemampuannya dalam menciptakan budaya perusahaan
yang didorong oleh pengetahuan, atau kriteria 1 dalam MAKE. Keberhasilan
perusahaan dalam merumuskan visi-misi dan tata nilai, serta menyebarluaskan ke
segenap lini di FIF.
Panelis MAKE
menilai FIF unggul dalam menciptakan organisasi pembelajar atau kriteria 6
dalam MAKE. Untuk membangun learning
organization, FIF menggunakan strategi winning
concept, winning system, winning people.
Pembentukan learning organization juga dilakukan
melalui knowledge sharing baik
visrtual atau tatap muka serta penggunaan media lain. Salah satu program knowledge sharing yang mengemuka adalah
STONER (Saling Tatap dan ngObrol iNovasi Emang Rame).
Berkaitan dengan
TEAM, KM berperan untuk meningkatkan kinerja perusahaan yakni penanaman kepada
karyawan untuk menjadi pemenang dimana mental sesama tim dikembangkan bahwa
mereka harus menjadi nomor satu.
PT GMF
AeroAsia
Transfer pengetahuan
dilakukan melalui sharing session,
training/seminar, mentoring/coaching, counseling, workshop, community of
practices, after action review, discussion forum, brenchmarking, KM Portal,
KM Repository, Bulletin/Magazin, dan Library.
PT
Medco Energi Internasional Tbk
Medco unggul dalam
hal keragaman organization culture dan Medco menunjukkan pertumbuhan
revenue dan profit yang signifikan dengan dukungan KM (Didie B. Tedjosumirat).
Adanya program
untuk mengakusisi knowledge yang
dikuasai oleh senior dan segera mungkin menyebarluaskannya ke para pekerja
yunior di dalam ruangan, mereka diminta mengajarkan penerapannya secara
langsung di lapangan, didokumentasikan dan disebarluaskan ke seluruh pekerja.
Medco kemudian menyiapkan sistem untuk mendokumentasikan, mengubah pengetahuan
dari yang semula bersifat tacit menjadi eksplisit. Medco, setelah beberapa
tahun menyatakan yang mereka lakukan merupakan aplikasi dari KM.
Para panelis MAKE study menilai Medco memiliki keunggulan
dalam leadership (mengembangkan knowledge worker melalui kepemimpinan
manajemen senior, berkeyakinan bahwa setiap pekerja adalah knowledge worker dan seluruh manajer adalah knowledge leader,
setiap insan bertanggung jawab untuk melakukan akusisi, mengelola dan
mengembangkan pengetahuan yang dimiliki, setiap pekerja yang mengikuti training
diwajibkan untuk membagikan pengetahuan yang diperoleh melalui program Integrated Program Management), learning (pemilik menempuhnya dengan 5
cara yaitu mendesai problem solving secara
sistematis, belajar dari pengalaman masa lalu, belajar dari best practice, melakukan uji coba dengan
pendekatan baru, cepat menyebarluaskan pengetahuan ke seluruh jajaran
organisasi), sharing knowledge (adanya
program MedcoEnergi KM Portal yang berisi KM
Discussion, KM Announcement, KM Blog, KM Agenda, Medcopedia, knowledge
Repository, MySite!).
PT
Pengembangkitan Jawa Bali (PJB)
PJB membangun
portal KM untuk menampung hasil CoP dan sarana diskusi online, menampung
database para tenaga ahli dan SOP di unit, meng-capture kompetensi pakar melalui buku pakar dan video learning.
Kegiatan membangun
KM dilakukan secara terstruktur dan
lebih intens dengan menunjuk unit pilot
project. Diantaranya, Unit Pembangkitan Gresik (mewakili unit termal) dan
Unit Pembangkitan Brantas (wakil unit hidro).
Melalui aktivitas knowledge sharing, KM memainkan peranan
pentingnya dalam pengelolaan SDM di PJB. Ini adalah kriteria ke 4 dari MAKE
yaitu memaksimalkan modal intelektual organisasi.
PT
Pertamina (Persero)
Korelasi
pengelolaan knowledge melalui corporate university berdampak langsung pada
pengembangan produk unggulan dan menjadikan pertamina profitable BUMN terbesar
di tahun 2012 (Ismet Komarudin).
Para panelis MAKE study menilai Pertamina memiliki
keunggulan dalam hal mengembangkan budaya perusahaan berbasis pengetahuan
(kriteria 1, Implementasi KM di Pertamina secara resmi diluncurkan sejak 2008
dan dikelola oleh Tim Knowledge Management Pertamina/KOMET, pengelolaan tacit dan explisit knowledge untuk mendukung visi Pertamina
yang terus aktif melakukan perbaikan dan mengejar perkembangan teknologi global
dan selalu ramah lingkungan), inovasi atau menghasilkan produk/jasa/solusi
berbasis pengetahuan (kriteria ke 4, adanya sistem pengelolaan program inovasi
dan improvement perusahaan melalui
kegiatan Continous Improvement Program)
dan knowledge sharing atau
menciptakan lingkungan untuk berbagi pengetahuan secara kolaboratif (KOMET
memfasilitasi dengan aktivitas online dengan memanfaatkan aplikasi mysite sebagai website personal KOMETers
yang dilengkapi dengan informasi expertise
sesuai pengalaman dan minat pekerja dan aktivitas offline dengan forum
KOMET dalam bentuk roundtable atau expert forum dengan mempresentasikan lesson learned, problem solving, success
story, troubleshooting, peran aktif direksi selaku role model dalam forum KOMET).
Salah satu strategi
kunci dari knowledge sharing yang
dikembangkan KOMET adalah budaya “Paksa-Rela”. Masing-masing divisi dipaksa
melakukan sharing sehingga nantinya
menjadi suatu kebutuhan dan akhirnya dengan sukarela melakukannya setelah
merasakan manfaatnya. Pekerja dapat memanfaatkan aset pengetahuan yang ada di
Portal KOMET untuk membantu pekerjaan maupun sebagai bahan pembelajaran.
Selain KOMET,
Direksi juga aktif mengikuti sharing
yang sudah terjadwal dan juga aktifitas lain mendorong pekerja untuk ikut dalam
breakthrough project.
PT PLN
(Persero)
Dari sisi
pengelolaan pembangkit, PLN belajar dari kontraktor-kontraktor asing yang
menggarap proyek pembangkit tenaga listrik milik PLN. Untuk transmisi, PLN
mengirimkan sejumlah SDMnya ke Perancis untuk belajar sistem transmisi,
pengendalian dan pengaturan lsitrik selama 6 bulan – 1 tahun yang kemudian
diterapkan dengan menerjemahkan dan membangun Load Dispatch Center atau Pusat Pengatur Beban di Gandul.
Pusat pengatur
dipindahkan ke Palembang, Medan, Padang, Banjarmasin, Balikpapan untuk
menularkan knowledgenya dalam
mengoperasikan pusat pengatur beban. Mekanisme ini membuktikan betapa sharing knowledge dan learning telah melembaga di perusahaan,
sehingga para panelis MAKE study merasa
kagum dengan tradisi yang berkembang di PLN.
Sharing knowledge dilakukan
dengan menciptakan lingkungan untuk berbagi pengetahuan secara kolaboratif.
Dibidang SDM, knowledge diperoleh dengan mengirim Nur
Pamudji ke Singapura untuk meraih gelar master
of public management dari National University of Singapore, kemudian
mengembangkan manajemen SDM berbasis kompetensi yang dibantu untuk
mengembangkan Direktori Kompetensi dan Kebutuhan Kompetensi Jabatan di PLN.
Sejak itu, PLN
mulai melakukan pemetaan SDM, setiap jabatan di PLN ada persyaratan
kompetensinya. Pengembangan kompetensi di perusahaan mulai ada arahnya, petanya
dan jalur yang harus ditempuh.
PLN membagi roadmap penerapan KM dalam 3 periode :
1.
Tahun 2008-2009 yang disebut
Strategi Bertahan
PLN membangun kesadaran akan pentingnya
berbagi pengetahuan dan sekaligus menyiapkan perangkat.
2.
Tahun 2010-2011, strategi Stabil
PLN meng-embed preenerapan KM ke dalam proses bisnis dan sekaligus
mengembangkan perangkat-perangkat untuk melakukan kolaborasi
3.
Strategi bertumbuh
PLN mulai memanfaatkan KM untuk
mendorong inovasi dengan secara berkala PLN melaksanakan lomba karya inovasi,
pameran karya inovasi dan forum berbagi pengetahuan yang dinamakan KNIFE (Knowledge, Norm, Innovation Festival &
Exhibition).
Gagasan inovasi sudah diterapkan di lapangan,
di tingkat korporasi (meteran listrik berbayar) dan tingkat pegawai (memotret
yang ada di meteran listrik yang hasilnya dicatat petugas sehingga dapat
menghindari dari kesalahan dalam mencatat).
Salah satu aplikasi
KM di PLN adalah adanya Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) yang
sekarang disebut Corporate University.
PT
Sinar Mas Agro Resources & Technology Tbk (SMART)
Berkat KM, tanaman
diberi pupuk, akar-akarnya akan mampu menyerap lebih banyak nutrisi yang ada di
dalam pupuk, bersama faktor lain seperti sinar matahari, kecukupan air dan
perawatan membuat tanaman (perusahaan) tumbuh subur dan berbuah lebat.
Aplikasi KM
diterapkan dengan 3 strategi yakni BRAIN (Business
Review, Analysis, Improvement,
intelligence Network.
Agar berdampak terhadap perbaikan kinerja perusahaan, SMART menggelar
sejumlah inisiatif dalam penerapan KM yang diintegrasikan dalam program SMART
BLESSINGS (Backbone of Learning & Experience Sharing System for Incoming GenerationS.
Contoh program yang
terdapat dalam SMART BLESSINGS :
1.
SMART COIN
Wadah implementasi seluruh continous improvement dan inovasi di
perusahaan yang telah menggerakkan semua level karyawan mulai dari operator
sampai top management untuk terus
melakukan perbaikan yang berkelanjutan.
2.
ICON (Integrated CONference)
Wadah knowledge sharing antar karyawan di tingkat regional, perkebunan
Sinar Mas, dan perkebunan di sleuruh Indonesia. Materi sharing merupakan hasil continous
improvement yang telah dituang dalam bentuk paper.
3.
SMART COMMANDER (Coaching of Middle Management AND officER)
Menggunakan framework of empowerment.
4.
BRAIN Newsletter
Media informasi dan komunikasi internal
khususnya untuk konten yang terkait dengan pengembangan pembelajaran yang ada
di organisasi.
Output dari program
tersebut adalah terbentuknya KLMN (Knowledge
& leadership multiplication network).
Melalui KLMN, 3
unsur yang menjadi penggerak utama perusahaan yaitu sistem, manusia dan budaya.
KM memainkan peran
penting dalam pengembangan intangiable
asset di SMART, terutama pada kriteria keempat dan keenam dari kriteria
MAKE. Sejumlah fakta membuat para panelis sepakat menobatkan SMART sebagai
salah satu perusahaan berpengetahuan yang paling dikagumi di Indonesia.
PT
Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom)
PT Telkom Indonesia
bekerja dengan baik dan didukung oleh penciptaan produk baik yang dipatenkan
maupun produk baru lainnya. Investasi dalam people, investasi dalam knowledge
telah terbukti. Tanpa dukungan KM akan sangat sulit untuk mencapainya (Daris
Rahman).
KM memainkan peran
penting dalam proses transformasi budaya. Dalam pandangan para panelis MAKE,
yaitu menciptakan budaya organisasi yang berorientasi kepada pengetahuan.
Kebutuhan pelanggan yang berbeda karena zaman yang berubah, memaksa Telkom
menyadari bahwa perubahan kebudayaan perusahaan menjadi sangat penting. Budaya perusahaan harus sejalan dengan
perubahan tatanan kehidupan dan lingkungan
bisnis.
Untuk transformasi
budaya, KM memainkan peranannya dalam pengembangan knowledge workers melalui teladan kepemimpinan manajemen senior,
atau kriteria kedua MAKE. Menurut Telkom, menjalankan budaya bukan tanggung
jawab orang per orang atau unit tertentu tapi semua unsur perusahaan.
Sebagai perusahaan
berbasis pengetahuan, Telkom menyelenggarakan pelatihan untuk mengembangkan
gaya kepemimpinan sesuai dengan portfolio bisnis TIMES, mulai dari low, middle, top management.
Pengembangan knowledge worker dengan menempatkan SDM
sebagai pusat keunggulan atau Center Of
Excellence yang mengarahkannya untuk menjadi Great Leader, Great People dengan mendorong pegawai pilihannya
memiliki Standar Global melalui berbagai sertifikasi yang sesuai dengan
lingkungan bisnis perusahaan.
Realisasi Telkom Corporate University untuk
menjadikan Competence Centric Company.
Untuk mencapau Standar Global, Telkom
mengirimkan karyawannya ke luar negeri melalui Global Talent Program untuk melakukan business initiatives.
PT
Tigaraksa Satria Tbk (TRS)
Karyawan yang
tadinya manual worker diarahkan
menjadi knowledge worker yaitu mereka
yang bekerja berdasarkan data dan informasi, bukan atas dasar intuisi belaka.
Budy Purwanto :
sebetulnya kita kini tengah menghadapi perubahan dari ekonomi berbasis pengetahuan
(Knowledge).
Agar tidak terlalu
mendemotivasi, istilah surat peringatan dihindari dan diganti dengan istilah
surat ketidakpuasan manajemen.
Para knowledge worker dipimpin oleh knowledge leader berperan mencetak knowledge worker. Dalam membina, knowledge leader dibekali ajaran Ki
Hajar Dewantoro dimana pemimpin harus bisa memberikan teladan, menjadi teman
serta memberikan dorongan dan semangat kepada bawahannya berdasarkan ajaran ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun
karso, tut wuri handayani.
Untuk ing ngarso sung tuladha, setiap awal
tahun CEO TRS memberikan arahan dalam bentuk President message, pada rapat awal tahun selalu ada sesi strategic direction yang dibawakan oleh
SEO.
Untuk ajaran ing madya mangun karso, ada management by walking around dengan
mengunjungi anak buah di tempat kerja sambl mendiskusikan hal-hal yang
sekiranya perlu untuk dibantu.
Untuk ajaran tut wuri handayani, pemimpin TRS memberi
kesempatan kepada karyawan untuk berani menberikan ide atau untuk tampil di
hadapan publik seperti menjadi pembicara seminar mewakili perusahaan atau ikut
dalam ajan kompetisi berskala nasional.
Menurut bapak Budy
Purwanto, fakta menunjukkan bahwa jauh lebih banyak karyawan yang mendapatkan reward dibandingkan surat ketidakpuasan
manajemen, karyawan akan menunjukkan perbaikan kinerja.
PT
Toyota Astra Motor (TAM)
Aplikasi KM di TAM
dijadikan pondasi untuk menyusun winning
concept, winning team dan winning
system, sehingga akhirnya mereka menjadi winning company.
Dari sisi konsep,
TAM mendesain dengan berpijak dan memulai dari visi misi perusahaan. “Kami
mulai dengan memikikirkan ke depan maunya seperti apa? Visinya mau ke mana? Ini
kemduian kami jabarkan sampai level yang paling bawah” ujar Johnny.
Kelebihan TAM
adalah pada inovasi, salah satu contoh inovasi yang costumer oriented adalah Toyota Avanza yang produksinya berkolaborasi
dengan Daihatsu.
Kini, Avanza
menjadi legenda, pada waktu itu, dalam delapan pekan memperoleh delapan
penghargaan. Sampai detik ini, mereka dapat 13 penghargaan khusus untuk Avanza
(diantaranya mobil paling cepat mencapai penjualan sampai 1 juta unit, mobil
dengan penjualan terbesar per bulan yakni 19.000 unit, mobil yang paling laku,
masuk rekor MURI, dsb).
TAM tidak akan
diam, adanya kompetitor yang siap mengancam pasar Kijang dan Avanza, sehingga
akan segera meluncurkan produk baru yang khusus buat pasar Indonesia. Dan kini,
suara Indonesia sangat didengar oleh Toyota di Jepang, pasarnya potensial dan
orangnya kompatibel. Cuma, kendala yang biki repot adalah dukungan pemerintah
yang belum optimal, lambatnya perbaikan infrastruktur. Selama 4-5 tahun
belakangan ini Indonesia melepaskan begitu banyak peluang. Kalau saja sejak
dulu Indonesia konsisten dalam kebijakan industri otomatif mungkin volume
produksi kita bisa lebih tinggi daripada Thailand.
PT
Unilever Indonesia Tbk
Novianingtyastuti
berkata “Program-program yang dijalankan untuk mempertahankan kultur organisasi
pembelajar, menyatu dalam keseharian proses pekerjaan, dengan demikian karyawan
tidak merasa berat untuk melakukannya karena otomatis menjadi bagian dari
aktifitas harian yang dilakukan dalam memenuhi target-target organisasi dan
patuh terhadap ketentuan ketentuan terkait yang mengatur”.
Para panelis MAKE
menilai KM memainkan peran penting dalam pengelolaan SDM di Unilever Indonesia
yakni menciptakan dan mempertahankan lingkungan untuk berbagi pengetahuan. Enny
Sampurno berkata “Kami tidak membatasi sharing
lewat meeting baik formal maupun
informal. Kami juga punya media (majalah) internal dan forum-forum penghargaan
(award).
Unilever ingin
Hypermart dan Carrefour tampil sebagai business
partner yang benar-benar padu dan efektif menjadi ujung tombak penjualan.
Untuk itu, Unilever
Indonesia kini tidak hanya berfokus pada pengembangan para business partner melalui Distributor
Capability Building Workshop demi mendapatkan sistem operasional yang
cepat, tepat, dan akurat dalam eksekusi penjualan di lapangan.
Upaya ini, menuurut
penilaian para panelis MAKE, membuat Unilever memiliki kekiatan dalam mengelola
costumer knowledge atau kriteria
ketujuh MAKE. Unilever memanfaatkan pengetahuannya untuk meningkatkan kepuasan
pelanggan dimana upaya ini bisa mendorong terjadinya costumer acquisotion dan costumer
retention. Kepuasan ini yang pada akhirnya membawa keuntungan.
Knowledge worker menjadi kunci
memenangi kompetisi. KM berkontribusi dalam membangun knowledge worker, salah satu kuncinya adalah bagaimana melestarikan
pengetahuan yang ada, belajar hal-hal yang baru sesuai dengan kemajuan zaman serta menciptakan
lingkungan yang memotivasi karyawan untuk selalu belajar dan berbagi ilmu.
Jika hal tersebut
dilakukan secara berkesinambungan, maka akan terjadi estafet atau alih
pengetahuan dari karyawan senior kepada yang muda-muda. Setiap karyawan
didorong untuk berbgai ke rekan-rekan mereka mengenai kiat-kiat keberhasilan
maupun kegagalan sehingga orang lain bisa belajar dari pengalaman yang ada.
Mereka menciptakan
suasana yang informal sehingga memacu orang untuk datang ke berbagai forum sharing atau learning.
PT
United Tractors Tbk (UT)
Konsisten dalam
menjalankan dan mengembangkan KM di UT untuk menciptakan value bagi stakeholder/shareholder ujar Hermawan
Syahrul.
Para panelis MAKE
sengat terpukau dengan penerapan KM di UT. Dari delapan kriteria MAKE, UT
nyaris unggul di semua kriteria.
Salah satu yang
menarik perhatian para panelis adalah keberhasilan UT menciptakan budaya
perusahaan yang diidorong oleh pengetahuan, yang merupakan kriteria 1 MAKE.
Salah satu unsur
penting pada kriteria ini adalah adanya visi-misi serta keberhasilan perusahaan
mengembangkan dan mengelola tata nilai berbasis pengetahuan.
Visi
Menjadi perusahaan
kelas dunia berbasis solusi di bidang alat berat, pertambangan dan energi,
untuk menciptakan manfaat bagi para pemangku kepentingan.
Misi
Menjadi perusahaan
yang :
1.
Bertekad membantu pelanggan meraih
keberhasilan melalui pemahaman usaha yang komprehensif dan interaksi
berkelanjutan
2.
Menciptakan peluang bagi insan
perusahaan untuk dapat meningkatkan status sosial dan aktualisasi diri melalui
kinerjanya
3.
Menghasilkan nilai tambah yang
berkelanjutan bagi para pemangku kepentingan melalui tiga aspek berimbang dalam
hal ekonomi, sosial dan lingkungan
4.
Memberi sumbangan yang bermakna
bagi kesejahteraan bangsa
Tata nilai
Solution (Serve,
Organized, Learning, Uniqueness, Totality, Innovative, Open mind, Networking).
Djoko memaparkan
bahwa setiap tahun UT selalu menyelenggarakan program-program inovasi yang
melibatkan seluruh karyawan dari level atas sampai terbawah. “Selama tahun 2012
kami berhasil menciptakan 4.163 proyek inovasi” ungkap Djoko. Arief Bagus
Wibowo menambahkan, “Seluruh proyek inovasi dan pengembangan tersebut memberi
nilai benefit atau net quality income sekitar Rp.1,7 triliun.”.
Jumlah yang tidak
sedikit, membuat para panelis MAKE memang terkagum-kagum dengan penerapan KM di
UT.
Peran pimpinan
dalam upaya UT membangun budaya berbasis pengetahuan dan menciptakan knowledge worker adalah pimpinan
menentukan arah, mendorong dan memotivasi pencapaian terbaik dari seluruh tim
melalui peningkatan kompetensi, pimpinan harus menjadi teladan dengan terlibat
aktif dalam kegiatan-kegiatan KM dan selalu mengembangkan diri sesuai dengan
dinamika bisnis.
UT selalu berjuang
untuk menjadi learning organization,
untuk itu dibangun sistem dan infrastruktur pendukung guna mempercepat
pencapaian target menjadi sebuah learning
organization.
PT
Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA)
Proses pencapaian EPC Parenting Consolidation menuju Integrated EPC & Investment Company lalu
ke Best Integrated EPC & Investment
Company perlu didukung oleh pengelolaan KM yang baik, yang tercantum dalam
paradigma WIKA.
Pada tahun 2004,
RJP WIKA secara tegas menempatkan KM sebagai elemen untuk mendukung rencana
perusahaan menjadi organisasi pembelajaran. Fokus perusahaan dalam Km adalah knowledge sharing dengan icon/tag
line “Sharing everyday” dengan beragam program yang sudah, sedang dan akan
dilakukan untuk membuat Knowledge Sharing
menjadi bagian dari budaya perusahaan. Proses pemetaan dan pendistribusian knowledge dilakukan melalui media KM
online dan offline. Untuk menunjang efektivitas sharing dan komunikasi, KM WIKA dilengkapi dengan branding KM dengan identitas yang menarik.
Pada ajang MAKE
2012, para panelis terpukau dengan keberhasilan WIKA dalam membangun budaya
perusahaan yang didorong oleh pengetahuan. Ini merupakan kriteria 1 dari 8
kriteria MAKE.
Untuk membangun
budaya berbasis pengetahuan, WIKA mesti mendefinisikan visi-misinya dan
menyebarluaskan ke segenap komponen yang ada di dalam organisasi.
Visi
To be the one of the best integrated EPC and investment
company in south East Asia.
Misi
1.
Menyediakan produk dan investasi
yang unggul dan terintegrasi di bidang
energi, industrial, infrastruktur
2.
Memenuhi harapan pihak-pihak yang
berkepentingan
3.
Mengimplementasikan etika bisnis
untuk memajukan Good Corporate Citizen dan
keberlanjutan perusahaan
4.
Ekspansi strategis ke pasar luar
negeri
5.
Mengimplementasikan “praktek-praktek
terbaik” dengan sistem manajemen terintegrasi
Tata nilai
CIBERTI
1.
Commitment – berbuat sesuai kesepakatan dan
janji
2.
Innovation – Selalu mencari yang lebih baik
3.
Balance – menjaga keseimbangan semua aspek
4.
Excellence – memberikan hasil lebih baik
5.
Relationship – hubungan kemitraan yang baik
untuk para pihak
6.
Teamwork – sinergi, kerja sama intra dan
lintas unit kerja
7.
Integrity – keutuhan dan ketulusan yang
meliputi fairness, accountability,
integrity, transparancy, honesty.
Budaya sharing yang
mereka kembangkan didukung oleh program komunikasi KM dengan tag line “Sharing Everyday”.
PT XL
Axiata Tbk
Memiliki pemimpin
yang mampu mengubah paradigma organisasi sehingga tercipta organisasi yang
mengimplementasikan KM diseluruh aspek mengeluarkan banyak inovasi baru
(menjadi pionir dalam industri) yang melibatkan masukan dari pelanggan dan
supplier. KM terbukti telah meningkatkan nilai sahamnya sampai 175% (F A Dicky
Kemur).
Para panelis MAKE
menilai XL memiliki kekuatan dalam hal leadership
(Hasnul sebagai CEO, mengembangkan gaya kepemimpinan yang demokratis,
egaliter dan sangat cair, ia mudah diajak berdiskusi oleh berbagai lapisan
karyawan), inovasi dan costumer knowledge.
Secara struktural,
aplikasi KM di XL dipimpin oleh Chief
Knowledge Officer (CKO) yang dijabat oleh seorang VP Human Capital Development.
Ada 6 elemen dalam
implementasi KM di XL yaitu selalu berusaha mencapai hasil yang lebih baik,
diarahkan dengan budaya sesuai contoh, kolaborasi antarbagian, penghargaan
terhadap prestasi, mengutamakan hasil, serta mengembangkan bakat dari internal
dan eksternal.
Inovasi di XL
adalah Gebrakan tarif Rp 1 per detik, Bottom
Up Initiative Rave (Seperti Cheetah
Race 2009, ICE Race 20120, XL banget 2011 dan XL Banget 2012), Knowledge
Bank of Idea (wadah bagi karyawan untuk menyalurkan ide-idenya, menyediakan
berbagai fasilitas pembelajaran, best
practice, serta mengembangkan berbagai alat dan teknik untuk menangkap
pengetahuan pelanggan, termasuk pengetahuan dan para pemasoknya.
Untuk costomer knowledge, hasnul menugaskan 60
orang karyawan hanya untuk mempelajari kebiasaan pelanggan, mereka juga
ditugaskan untuk menggali pengetahuan tentang pasar dan para pesaingnya.
Untuk menangkap
pengetahuan pelanggan, XL juga menerapkan aplikasi yang berbasis solusi IT
seperti Data Mining.
Dunamis
KM Solution
Program pelatihan,
pengukuran (assessment) dan
konsultasi yang komprehensif membantu program anda mendapatkan konsep dan
aplikasi KM yang sesuai dengan kebutuhan organisasi Anda mendapatkan konsep dan
aplikasi KM yang sesuai dengan kebutuhan organisasi.
1.
KM Asessment : mengukur tingkat
kesiapan organisasi anda dalam menciptakan knowledge
assets.
2.
KM strategy Formulation :
memformulasikan strategi yang selaras dengan visi, misi dan strategi bisnis
3.
KM Road Map : merangkai
langkah-langkah proses untuk menjadi organisasi berbasis pengetahuan
4.
KM Implementation : membangun
kompetensi organisasi dalam mengelola knowledge
assets.
No comments:
Post a Comment
Alamat Website