Halo, kali ini aku memposting di blog review buku yang sudah ditulis sama aku dan anonim saat diminta merangkum buku di suatu tempat yang dirahasiakan dan diperbolehkan untuk menyimpannya. Pikir-pikir, sayanglah kalau disimpan, siapa tahu bermanfaat untuk sesama.
Dengan menyimpannya dalam blog, ini bermanfaat untuk aku juga sebagai penulis, untuk mengingat kembali dan berjaga-jaga kalau media untuk menulis ada masalah/hang/eror /data hilang semua.
Cukup deh rasanya basa-basinya. Berikut sedikit identitas buku dan isinya. Selamat membaca.
ISBN
|
:
|
6021880218
|
Penerbit: Dunamis Publishing
sumber gambar : anonim
Crucial Conversations: Alat Bantu
untuk Berbicara Ketika Banyak Hal Dipertaruhkan
CRUCIAL CONVERSATIONS
( Alat Bantu Untuk Berbicara Ketika BANYAK HAL
DIPERTARUHKAN)
1.
Apakah
yang dimaksud dengan Percakapan Krusial.
Modal
Kepemimpinan Utama di masa ini adalah memiliki 5 dari 7 kebiasaan yang efektif yaitu Berusaha
Mengerti Dahulu, baru dimengerti. Arnold Toynbee seorang ahli sejarah
mengatakan bahwa “kita dapat merangkum semua sejarah dengan cukup baik-bukan
hanya sejarah masyarakat, namun juga organisasi dan individu”. Tidak ada kegagalan seperti kesuksesan.
Solusi baru yang mampu mengatasi semua masalah yang sedang kita hadapi adalah dengan melakukan “cara kita” bukan “cara saya” atau “caramu”. Singkatnya,
solusi itu menciptakan sinergi yang mengandung arti bahwa jumlah keseluruhan
lebih besar daripada jumlah sebagian.
I.
“ Masalah tunggal
terbesar dalam komunikasi adalah ilusi bahwa komunikasi itu sudah berlangsung
” ---- George Bernard Shaw
Percakapan
Krusial terjadi ketika percakapan itu menyangkut opini orang bermacam-macam, memiliki
risiko tinggi, dan emosi mencapai tingkat puncak. Contohnya dalam acara di
Kelurahan, Anda mengobrol dengan seorang tetangga yang agak pemarah dan selalu
cerewet tentang gangguan pada ginjalnya. Dia berkata “ Omong-omong soal pagar
rumah yang baru kamu buat....” Selanjutnya, Anda terlibat dalam perdebatan sengit tentang
batas penempatan pagar rumah itu---pokoknya, sepuluh sentimeter! Ancamnya
dengan mengahkiri debat panas itu. Sementara Anda menegaskan maksud Anda bahwa
dia berotak udang. Kemudian emosi benar-benar
memuncak. Hal itu menyebabkan dampak besar pada kualitas hidup Anda.
Tiga Cara kita
dalam Menangani Percakapan Krusial, diantaranya :
o
Kita dapat
menghindarinya
o
Kita dapat mengahadapi
dan menanganinya dengan buruk
o
Kita dapat menghadapi
dan menanganinya dengan baik
Ketika
percakapan sangat menentukan nasib kita---yaitu ketika percakapan berubah dari
sambil lalu menjadi krusial---biasanya kita justru tersandung karena sikap
buruk kita. Hal itu bisa terjadi karena memang rancangan kita salah. Ketika
percakapan beralir dari rutin menjadi krusial, kita sering mengalami kesulitan.
Itu karena emosi tidak mempersiapkan kita untuk berbicaraa secara efektif.
Untuk mendorong mengatasi percakapan krusial dengan tinju keras atau langkah
seribu, bukan bujukan yang cerdas atau perhatian yang lembut.
Percakapan
krusial sering kali berlangsung secara spontan, karena percakapan itu muncul
begitu saja. Ketika kita menghadapi masalah krusial, kita pun kebingunan karena
tidak tahu harus mulai dari mana karena kita tidak sering melihat contoh-contoh
keterampilan komunikasi yang efektif. Misalnya, Anda benar-benar merencanakan
untuk melakukan percakapan yang sulit—mungkin secara mental Anda telah
berlatih, namun apakah akan berhasil? belum tentu. Karena latihan mental saja
tidak membuat sempurna ; latihan mental dan keterampilan yng sempurna sajalah yang bisa mendatangkan hasil
sempurna.
Kadang-kadang
Anda tidak tahu atau mungkin belum pernah menyaksikan bagaimana sebuah masalah
ditangani dengan cara paling tepat. Atau Anda sudah tahu apa yang seharusnya
tidak dilakukan---seperti yang dilakukan oleh beberapa teman, rekan kerja, dan bahakan orangtua
Anda. Tanpa memiliki contoh yang benar, Anda kebingunan dan otak Anda kewalahan.
Oleh sebab itu ketika dihadapkan pada masalah genting, kita sering mengambil
tindakan yang merugikan diri sendiri.
Dalam keadaan
yang rumit Anda sering lebih memilih diam, berharap Dia akan mengerti apa
maksud Anda. Tetapi dia tidak mengerti apa pun maksud Anda . Hingga Anda memutuskan untuk melontarkan ucapan-ucapan
menyindir yang sesekali Anda ucapkan. Sayangnya ( inilah masalah yang sering
merugikan diri sendiri), semakin sering Anda menyindir, maka semakin jarang
orang yang Anda cintai ingin berada di dekat Anda. Sikap seperti itu
benar-benar menciptakan sesuatu yang dari semula tidak Anda inginkan menjadi
terperangkap dalam lingkaran yang merugikan diri sendiri.
Topik-topik lain
dari percakapan krusial yang bisa dengan mudah mendorong timbulnya bencana
diantaranya :
o
Mengakhiri hubungan
o
Berbicara dengan rekan
kerja yang sikapnya menyakitkan hati atau komentarnya sering menyindir
o
Meminta seorang teman
untuk melunasi pinjaman
o
Memberi umpan balik
pada bos mengenai sikapnya
o
Mendekati bos yang
melanggar kebijakannya sendiri menyangkut keamanan atau kualitas
o
Mengkritik hasil kerja
seorang rekan
o
Meminta teman sekamar
untuk pindah
o
Menghadapi anak remaja
yang memberontak
o
Berbicara dengan
anggota tim yang tidak mematuhi komitmen
o
Mendiskusikan
permasalahan dengan kedekatan seksual
o
Berbicara dengan rekan
kerja yang menahan infprmasi atau sumber lainnya
o
Memberikan tinjauan
tentang kinerja yang tidak baik
Mendiskusikan
masalah-masalah berat dengan cara yang tidak efektif akan merusak karier diri
sendiri, maka itu kemampuan untuk membicarakan dengan terampil masalah-masalah
emosional dan politik yang berisiko tinggi sangat diperlukan. Orang-orang yang
secara rutin melakukan percakapan krusial dan menanganinya dengan baik mampu
mengungkapakan pendapat-pendapat yang kontroversial dan berisiko tinggi dengan
cara yang membuat percakapannya didengar.
Sementara mereka yang sering mengambil jalan pintas, menujukkan
ketidakmampuan atau melanggar aturan.
Bersikap diam
tidak memberi hasil.Maka mereka yang terbiasa diam menanggapi suatu masalah
sering kali mereka tidak berani menganggat suara ketika cakupan jadwal tidak
realistis atau ketika anggota tim antar divisi mulai asal-asalan atau bahkan
eksekutif tidak mampu memimpin sebuah proyek. Dengan melakukan sikap seperti itu
semua masalah yang dihadapi tidak akan menemukan titik terang, justru menambah
masalah yang semakin ras umit.
Banyak pemimpin
salah mengerti tentang produktivitas dan kinerja organisasi semata-mata terkait
dengan kebijkaan, proses, struktural, atau sistem, padahal produktivitas
-didapat dari sikap pegawai yang mampu bertanggung jawab bersama-sama dalam
proses dan mengatasi masalah dengan percakapan tatap-muka.
Kemampuan untuk
menguasai diskusi-diskusi dengan risiko tinggi merupakan kunci menuju kehidupan
yang lebih baik. Orang-orang yang selalu gagal dalam percakapan krusial
mempunyai sistem imun yang jauh lebih lemah ketimbang mereka yang bisa mencari
cara untuk mengatasinya dengan baik. Kesimpulan dari persoalan ini adalah
semakin krusial sebuah percakapan, semakin kecil kemungkinan kita mampu menanganinya
dengan baik.
“ masalah tunggal terbesar dalam komunikasi adalah
ilusi bahwa komunikasi itu sudah berlangsung ”
2.
Menguasai
Percakapan Krusial ( Kemampuan Dialog )
Setiap mengumpulkan nama-nama orang yang sangat berpengaruh, ada
sejumlah kecil nama yang disebutkan hingga 30 kali atau lebih . Mereka itulah
yang terbaik---para pemimpin opini
yang sangat menonjol di bidang mereka. Ada contoh percakapan krusial yang dilakukan oleh salah seorang
karyawan dengan rekan-rekan kerja beserta pimpinannya. Saat itu Kevin buka
suara. Dia mengucapkan “Hei Crish, bolehkah saya mengemukakan sesuatu?” Bapak
telah melanggar garis-garis pedomannya sendiri terkait pembuatan keputusan.
Seketika reaksi orang-orang di ruangan itu sangat mencengangkan, semua orang
terdiam seakan berhenti bernafas. Kevin selanjutnya menjelaskan apa yang
dilihatnya tengah berlangsung. Kemudian Chris sebagai CEO terdiam beberapa
menit, dan menganggukkan kepalanya. “ Anda benar sekali, saya berusaha
memaksakan pendapat pada kalian. Ayo kita kembali dari awal dan mencoba lagi”.
Melalui percakapan krusial yang telah dilakukan Kevin, kita dapat mengambil
kesimpulan bahwa ‘ Apa yang dilakukan Kevin selalu membedakannya dari
rekan-rekan lain, sebab kemampuannya untuk menghindari apa yang kami istilahkan
sebagai situasi Serba-Salah.
Kami menemukan banyak manusia berani
yang tidak mau mengambil pilihan Serba-Salah.Mereka bukan hanya menolak untuk
mengambil pilihan Serba-Salah, tetapi kemudian bertindak dengan cara yang jauh
lebih terampil daripada rekan-rekan mereka. Disetiap instansi di mana bosnya
cerdas, bergaji tinggi, percaya diri, dan suka berbicara blak-blakan,
orang-orang lebih suka untuk menahan pendapat mereka daripada menghadapi risiko
membuat marah orang yang berkuasa.
“ Hidup kita mulai
berakhir ketika kita hanya diam menghadapi masalah-masalah penting ”
3.
Memulai
Dengan Hati ( Bagaimana Tetap Berfokus pada Apa yang Benar-benar Anda Inginkan )
Jika
Anda tidak bisa mengatasi diri Anda sendiri dengan benar, Anda akan kesulitan untuk
berdialog dengan orang lain secara
benar.
Aku
dulu, Baru kita
Masalah
kita bukan karena perilaku yang buruk, motif kitalah yang buruk.
Jadi langkah pertama untuk mencapai hasil yang benar-benar kita inginkan adalah
mengatasi masalah yang muncul akibat keyakinan bahwa orang lainlah yang menjadi
sumber kesusahan kita. Dan orang-orang yang paling pandai berdialog cenderung
memutar-balikan logika tersebut. Mereka percaya bahwa cara terbaik untuk
mempengaruhi “kita” adalah memulainya dengan “saya”
Jangan
Lihat Saya!
Meskipun kita hanya menjadi penonton
dalam perdebatan, kita pun tak terlepas dari kesalahan.
Memulai
Dengan Hati
Orang-orang yang terampil memulai dengan hati, yaitu
mereka yang memulai diskusi-diskusi berisiko tinggi dengan motif yang benar,
dan mereka tetap berfokus apapun yang terjadi. Mereka fokus pada dua cara:
pertama, mereka sangat cerdas kalau masalahnya menyangkut apa yang mereka
inginkan. Kedua, orang-orang yang terampil tidak mengambil pilihan Serba-Salah
( pilihan “kalau bukan ini ya itu” ).
Apakah
Dia Bertindak Seperti yang Diinginkannya ?
Ketika diserang mendadak, hati kita bisa
mengalami perubahan yang sama mendadaknya di luar kesadaran. Ketika menghadapi
tekanan dan pendapat yang kuat, sering kali kita tidak lagi menghawatirkan
tujuan untuk memberikan tambahan pada kumpulan makna dan mulai mencari
cara-cara untuk menang, menghukum, atau mempertahankan perdamaian.
Pusatkan Perhatian Pada Apa yang Benar-Benar Anda
Inginkan
Intervensi
mental yang kecil---sebuah tindakan sederhana, yaitu mengajukan pertanyaan yang
ampuh---dapat memberi dampak besar
dengan mengalihkan hati kita. Beberapa pertanyaan yang penting untuk diri kita
sendiri ketika terjadi percakapan krusial, diantaranya :
1.
Apa yang benar-benar
kuinginkan untuk diriku sendiri?
2.
Apa yang benar-benar
kuinginkan untuk orang lain ?
3.
Apa yang benar-benar
kuinginkan demi hubungan kami ?
4.
Bagaimana sikapku seharusnya
jika aku benar-benar menginginkan ini berhasil?
Dalam kehidupan
nyata kita sering tergoda untuk mengambil jalan yang salah karena beberapa hal,
diantaranya :
1.
Ada orang-orang yang
berusaha untuk memulai pertengkaran
2.
Genetika selama ribuan
tahun yang telah menyatu dengan tubuh kita dan membuat emosi kita mudah
mendidih
3.
Kebiasaan berjuang
untuk yang sudah berakar kuat
Tolak Pilihan
Serba-Salah
Kita beranggapan
bahwa kita harus memilih antara mendapatkan hasil dan menjaga hubungan. Dalam
kondisi yang terjepit kita tidak
mempertimbangkan pilihan untuk mencapai
keduanya. Itulah sebabnya orang-orang yang terampil dalam percakapan krusial
mengajukan pertanyaan yang lebih kompleks pada otak mereka. Ketika Anda menolak
pilihan Serba-Salah otak Anda akan memecahkan masalah kompleks yang lebih
sering terjadi. Anda akan menyadari bahwa ada jalan untuk mengungkapkan
kekhawatiran-kekhawatiran Anda, mendengarkan dengan tulus apa yang dipikirkan
orang lain, dan membangun hubungan semuanya pada saat yang sama. Dan hasilnya
bisa mengubah hidup Anda.
Mencari Dan yang Sulit Ditangkap
Beberapa cara
yang bisa Anda lakukan untuk menghindari pilihan Serba-Salah,yaitu :
1.
Jelaskan apa yang
benar-benar Anda inginkan
2.
Apa yang benar-benar
tidak Anda inginkan
3.
Paparkan otak Anda pada masalah yang lebih kompleks
“ Bicaralah ketika Anda marah, maka Anda akan
menyampaikan pidato yang akan Anda sesali ”
4.
Belajar
Melihat ( Bagaimana Kita Tahu Saat Rasa Aman Terancam )
Waspada
Dalam Menghadapi Situasi
Sesungguhnya, kebanyakan dari kita
memang kesulitan untuk melakukan pemrosesan-ganda terutama ketika emosi sedang
tinggi dan banyak yang dipertaruhkan. Jadi apa yang harus Anda cari ketika Anda
terjebak ditengah percakapan krusial ?Apa yang perlu Anda lihat agar bisa
menangkap permasalahan sebelum permasalah ini menjadi besar ?
Beberapa kondisi yang jika kita
perhatikan akan sangat membantu dalam menghadapi situasi sulit :
1.
Belajarlah untuk
melihat isi dan kondisi
2.
Perhatikan ketika
keadaan menjadi krusial
3.
Belajarlah mengenali
masalah-masalah rasa aman
4.
Cermatilah untuk
mencari tahu apakah orang-orang mulai menunjukkan sikap diam dan sikap keras
5.
Carilah cara untuk
mengatasi Gaya Anda Saat Menghadapi Stres
“ Saya telah mengenal seribu orang berandal ;
Tetapi saya belum pernah bertemu satu dari mereka yang menganggap dirinya
berandal. Pengenalan diri sendiri memang tidak terlalu lazim ”
5.
Menciptakan
Rasa Aman ( Bagaimana Menciptakan Rasa Aman untuk Berbicara Tentang Apa Saja )
Melangkah
Keluar, Menciptakan Rasa Aman. Lalu Melangkah Masuk Kembali
Apa yang Anda lakukan ketika merasa
tidak aman untuk mengemukakan isi pikiran Anda? Kuncinya adalah melangkah keluar dari isi percakapan.
Jangan terus terpaku pada apa yang sudah dikatakan. Dialog yang terbaik tidak menggunakan permainan. Mereka tahu
bahwa untuk memecahkan permasalahan, mereka harus membicarakan tentang
permasalahan itu tanpa pura-pura, tanpa
menutup-nutupi atau memalsukannya.
Putuskan
Kondisi Rasa Aman yang Terancam
1.
Tujuan Bersama
merupakan syarat utama untuk berdialog.. Tujuan Bersama berarti bahwa orang
lain beranggapan Anda sedang berusaha untuk mencapai hasil bersama dalam sebuah
percakapan, bahwa Anda peduli dengan tujuan, kepentingan, dan nilai mereka. Dengan
mencari tujuan bersama maka Anda akan memiliki alasan yan bagus dan suasana
yang sehat untuk berbicara.
Dua pertanyaan
krusial yang bisa membantu kita menentukan kapan Tujuan Bersama terancam :
·
Apakah orang lain
percaya bahwa saya peduli dengan tujuan mereja dalam percakapan ini ?
·
Apakah mereka percaya
pada motif saya ?
Agar berhasil
dalam percakapan krusial, kita harus benar-benar peduli dengan kepentingan
orang lain, bukan hanya kepentingan kita sendiri. Tujuan itu harus benar-benar
memberikan manfaat.
2.
Saling Menghormati
merupakan syarat kelangsungan bagi suatu dialog. Ketika orang merasa bahwa
pihak lain tidak menghormati mereka, percakapan itu segera berubah menjadi
tidak aman dan dialog akan terhenti dengan cara yang tidak menyenangkan. Rasa hormat itu seperti udara. Selama udara
itu tidak ada, tak seorang pun memikirkannya. Tetapi jika udara itu menghilang,
itulah satu-satunya yang dipikirkan semua orang.
Bisakah
Anda Menghormati Orang yang Tidak Anda Hormati ?
Pada intinya,
tidak adanya rasa hormat sering muncul ketika kita sibuk mempersoalkan perbedaan antara kita dan orang lain.
Ketika kita mengakui bahwa kita semua memiliki kelemahan, akan lebih mudah
untuk mencari cara menghormati orang lain. Jika kita melakukan ini, kita
merasakan kekerabatan atau kebersamaan diantara kita sendiri dan bahkan
orang-orang yang paling menjengkelkan sekalipun. Perasaan kekerabatan dan
hubungan dengan orang lain ini membantu menciptakan sikap Saling Menghormati
dan akhirnya memungkinkan kita untuk tetap meneruskan dialog hampir dengan
siapa saja.
Apa yang Anda Lakukan Begitu Anda Melangkah Keluar
Tiga
keterampilan Penting yang digunakan dalam dialog terbaik :
1.
Meminta maaf
2.
Membuat kontras
3.
Menciptakan tujuan
bersama
Meminta maaflah bila perlu
Bila Anda
membuat kesalahan yang telah merugikan orang lain, maka mulailah dengan miminta
maaf. Permintaan maaf adalah sebuah
pernyataan yang dengan tulus mengungkapkan penyesalan Anda karena telah
menyebabkan atau setidaknya tidak mencegah penderitaan atau kesulitan pada orang
lain.
Permintaan maaf
bukanlah permintaan maaf apabila Anda tidak mengalami perubahan dalam hati
Anda. Untuk meminta maaf dengan tulus, motif Anda harus berubah. Anda harus
menyingkirkan keinginan untuk menyelamatkan muka, kelihataan benar, atau menang
agar bisa berfokus pada apa yang sungguh-sungguh
Anda inginkan.
Membuat kontras untuk memperbaiki kesalahpahaman
Membuat kontras
adalah sebuah pernyataan dianjurkan/dilarang yang :
·
Ditujukan pada
kekhawatiran orang lain bahwa Anda tidak menghormati mereka atau bahwa Anda
mempunyai tujuan kurang baik (bagian
dilarang)
·
Menegaskan rasa hormat
Anda atau menjelaskan tujuan Anda yang sesungguhnya (bagian dianjurkan)
Membuat kontras
itu tidak sama dengan meminta maaf. Membuat kontras dapat berguna sebagai pencegahan
atau pertolongan pertama pada masalah rasa aman.
Menciptakan tujuan bersama
Yang paling
buruk saat berdialog adalah mengabaikan masalah dan terus maju atau berguling
minggir dan membiarkan pihak lain menjalankan cara mereka. Sedangkan yang baik dalam
dialog adalah segera mengambil kompromi.
Empat
keterampilan yang digunakan untuk menciptakan Tujuan Bersama membentuk akronim
KPCH :
1.
Komit
terhadap Tujuan Bersama
Buatlah komitmen
unilateral secara terbuka untuk tetap melanjutkan percakapan sampai Anda
mendapatkan sesuatu yang dapat memuaskan semua pihak
2.
Pahami
Tujuan di Balik Strategi
Tanyalah
orang-orang mengapa mereka bersikeras pada pendapatnya. Pisahkan tuntutan
mereka dengan tujuan di baliknya
3.
Ciptakan
Tujuan Bersama
Jika setelah
setiap orang menjelaskan tujuannya dan tetap tisak bisa akur, pikirkan untuk
menciptakan sebuah tujuan yang lebih tinggi atau berjangka panjang. Tujuan yang
lebih memotivasi daripada tujuan-tujuan yang membuat konflik berkelanjutan
4.
Hasilkan
Strategi Baru
Dengan sebuah Tujuan
Bersama yang jelas, kalian dapat menggabungkan kekuatan untuk mencari solusi
yang bisa memuaskan setiap orang.
“ Perkataan yang diucapkan pada waktunya adalah
seperti buah apel emas di dalam pinggan perak ”
6.
Kuasai
Cerita Saya ( Bagaimana Tetap Bertahan dalam Dialog Ketika Anda Marah,
Ketakutan, atau Sakit Hati )
Emosi Tidak Muncul
Begitu Saja
1. Emosi
tidak menyelubungi diri Anda terus-menerus seperti kabut. Meskipun Anda
mengatakan orang lain tidak membuat Anda
marah. Andalah yang membuat diri Anda sendiri marah, ketakutan, jengkel,
atau merasa terhina. Anda dan hanya Anda, yang bisa menciptakan emosi Anda
sendiri.
2. Begitu
Anda menciptakan emosi-emosi kemarahan, Anda hanya punya dua pilihan ; Anda
bisa bertindak mengikuti emosi-emosi itu, atau membuat emosi-emosi itu menuruti
Anda. Maksudnya, ketika menyangkut emosi-emosi yang kuat, Anda bisa mencari
cara untuk menguasai mereka atau menjadi sandera mereka.
Yang terbaik dalam dialog adalah
melakukan sesuatu yang sama sekali berbeda. Mereka tidak terperangkap oleh
emosi-emosi mereka, juga tidak berusaha untuk menyembunyikan atau menekannya.
Sebaliknya, mereka menguasai emosi-emosi itu. Yaitu ketika mereka mempunyai
perasaan yang kuat, mereka memengaruhi emosi-emosi mereka dengan menguraikannya.
Cerita
Menciptakan Perasaan
Karena kita dan hanya kita yang bercerita, maka kita dapat memperoleh kembali
kontrol atas emosi-emosi kita dengan menyampaikan sebuah cerita yang berbeda.
Jika kita bisa mencari cara untuk mengontrol cerita-cerita yang kita sampaikan,
dengan memikirkan kembali atau menceritakannya kembali, kita akan dapat
menguasai emosi-emosi kita dan, dan karenanya, menguasai percakapan krusial kita.
Bahkan jika Anda tidak menyadarinya, Anda sudah bercerita sendiri . Bercerita biasanya terjadi dengan begitu cepat. Ketika
kita yakin bahwa kita terancam, kita bercerita pada diri sendiri dengan begitu
cepat sehingga kita bahkan tidak tahu bahwa kita melakukannya.
Setiap
fakta dapat digunakan untuk menyampaikan cerita yang tak terbatas jumlahnya. Dari
salah satu cerita-cerita dicocokkan dengan fakta yang ada dan pasti akan
menciptakan emosi-emosi yang sangat berlainan.
Apabila
kita bisa mengendalikan cerita kita, cerita itu tidak akan mengendalikan kita. Orang-orang
yang sangat pandai berdialog mampu memengaruhi emosi mereka selama berlangsung
percakapan krusial.
Keterampilan
Untuk Menguasai Cerita
1. Lacak
kembali jalan Anda
Kenali perilaku Anda. Jika Anda
menyadari diri Anda menjauhi dialog, tanyakan pada diri sendiri apa yang
sesungguhnya sedang Anda lakukan.
Þ Apakah
saya mengambil sikap diam atau sikap keras ?
Pahami perasaan
Anda. Belajarlah untuk mengenali emosi-emosi
dibalik cerita Anda.
Þ Emosi-emosi
apa yang mendorong saya untuk bertindak begini ?
Analisis cerita
Anda. Pertanyakan kesimpulan Anda dan
carilah penjelasan-penjelasan lain yang mungkin di balik cerita Anda.
Þ Cerita
apa yang menciptakan emosi-emosi ini ?
Kembalilah pada
fakta. Tinggalkan keyakinan mutlak Anda dengan membedakan antara fakta-fakta
nyata dan cerita karangan Anda.
Þ Bukti
apa yang kumiliki untuk mendukung cerita ini ?
Waspadai cerita
pintar. Cerita Korban, Cerita Penjahat, dan
Cerita Tak Berdaya menduduki tempat teratas dalam daftar.
2. Sampaikan
Cerita Selengkapnya
Tanyakan :
o Apakah
saya berpura-pura tidak mengetahui peranan saya dalam masalah itu?
o Mengapa
orang baik, rasional, dan terhormat melakukan ini ?
o Apa
yang benar-benar saya inginkan ?
o Apa
yang akan saya lakukan sekarang jika saya benar-benar menginginkan hasil ini ?
“ Di dunia ini tidak ada yang baik atau buruk,
pikiranlah yang membuatnya demikian”
7.
Nyatakan
Langkah Dengan State ( Bagaimana Berbicara Secara Persuasif, Bukan Kasar )
Berbagi Makna Yang
Berisiko
Takut
merusak hubungan yang sehat, orang-orang yang baik dalam berdialog
mengungkapkan sesuatu yang tersimpan dalam benak mereka, tetapi mereka
mengecilkan pandangan mereka sendiri karena khawatir akan menyakiti orang lain.
Mereka memang berbicara, tetapi dengan hati-hati menutup-nutupi pesan mereka.
Yang
terbaik dalam dialog mengungkapkan
pikiran mereka sepenuhnya dan melakukan itu dengan cara yang dapat menciptakan
rasa aman pada orang lain saat mendengarkan apa yang harus mereka katakan dan
juga meresponsnya. Mereka sekaligus berterus terang dan tetap menghormati.
Mempertahankan Rasa
Aman
Untuk
bisa berbicara dengan jujur ketika kejujuran dengan mudah menyakiti hati orang
lain, kita harus mencari cara untuk mempertahankan rasa aman.
Cara
mempertahankan rasa hormat, diantaranya :
1. Kepercayaan
diri
Orang-orang yang terampil berdialog
punya kepercayaan diri untuk mengatakan apa yang perlu dikatakan pada orang
yang perlu mendengarnya. Mereka percaya bahwa mereka bisa berbicara dengan
terbuka tanpa menyerang orang lain atau menyebabkan sakit hati yang tidak
perlu.
2. Kerendahan
hati
Mereka cukup rendah hati untuk menyadari
bahwa mereka tidak punya monopoli atas kebenaran atau bahwa mereka tidak selalu
harus memaksakan cara mereka
3. Keterampilan
Orang-orang yang dengan sukarela
menyampaikan informasi yang sensitif itu pintar melakukannya. Mereka tidak
mengambil situasi serba-salah, sebab mereka telah menemukan sebuah jalan yang
memungkinkan adanya kejujuran dan rasa aman.
Nyatakan
Langkah Dengan State
Jika Anda mempunyai pesan yang sensitif
untuk disampaikan, atau ketika Anda begitu yakin akan kebenaran Anda sendiri
sehingga Anda mendesak terlalu keras, ingatlah untuk menyatakan STATE dalam
langkah Anda :
Þ Sampaikan
fakta Anda. Mulailah dengan unsur-unsur yang persuasif dan tidak kontroversial
dari Jalan Anda untuk Bertindak
Þ Tuturkan
cerita Anda. Jelaskan apa yang mulai Anda simpulkan
Þ Ajukan
pertanyaan. Dorongan orang lain untuk menyampaikan fakta-fakta maupun
cerita-cerita mereka
Þ Toleran
saat berbicara. Nyatakan cerita Anda sebagai cerita. Jangan menyamarkannya
sebagai fakta
Þ Evaluasi
pernyataan Anda. Ciptakan rasa aman bagi orang lain untuk mengungkapkan
pendapat mereka yang berbeda atau bahkan yang bertentangan
8.
Eksplorasi
Jalan Orang Lain ( Bagaimana Mendengarkan Ketika Orang Lain Meledak atau
Menutup Mulut )
Untuk
mendorong aliran makna bebas dan membantu orang lain meninggalkan sikap diam
atau sikap keras, jelajahilah Jalan Mereka Untuk Bertindak. Mulailah dengan
sikap yang menunjukkan bahwa Anda ingin tahu dan bersabarlah. Ini akan membantu
mengembalikan rasa aman.
Sesuatu
yang dibutuhkan untuk melakukan hal itu dimulai dengan :
1. Hati,
bersiap-siap untuk mendengarkan
Þ Tulus
: Jika Anda meminta orang lain untuk membuka diri, bersiap-siaplah untuk
mendengarkan secara tulus, bukan basa-basi.
Þ Ingin
Tahu : Cara terbaik untuk mendapatkan kebenaran adalah dengan menciptakan rasa
aman pada mereka untuk mengungkapkan cerita-cerita yang bisa membuat mereka
mengambil sikap diam atau sikap keras. Resep untuk menghilangkan sikap diam
atau sikap keras bukanlah merespons dengan cara yang sama, melainkan mencari
dasar permasalahannya. Untuk itu dibutuhkan rasa ingin tahu yang
sungguh-sungguh, pada saat Anda berasa pada ambang frustasi atau marah.
Þ Sabar
: Bersabarlah ketika mencari tahu bagaimana pikiran dan perasaan orang lain.
Dorong mereka untuk mengungkapkan pendapat dan kemudian tunggulah emosi-emosi
mereka menangkap rasa aman yang telah Anda ciptakan.
2. Dorong
Orang lain untuk Melacak Jalan Mereka
Þ Setiap
kalimat punya sejarah : Ketika oang lain mengambil sikap diam atau sikap keras,
sesungguhnya kita masuk ke Jalan Mereka untuk Bertindak yang telah berlangsung.
Þ Putuskan
lingkaran setan : Melangkah keluar dari interaksi dan menciptakan rasa aan
untuk orang lain agar orang itu mau membicarakan tentang Jalannya untuk Bertindak
merupakan cara untuk memutuskan lingkaran setan.
3. Keterampilan
Bertany
Þ Kapan?
Ketika orang lain mempunyai cerita yang ingin disampaikan atau fakta-fakta yang
ingin diungkapkan, tugas kitalah untuk mengajak mereka melakukannya. Reaksi
eksternal ini adalah petunjuk kita untuk melakukan apapun yang diperlukan untuk
membantu orang lain melacak kembali Jalan mereka untuk Bertindak
Þ Bagaimana?
Apa pun yang kita lakukan untuk mengajak orang lain membuka diri dan
menyampaikan pendapatnya, ajakan kita harus tulus.
Þ Apa?
Mendengarkan cerita-cerita atau fakta-fakta membuat orang lain merasa aman
untujk mengungkapkan pikiran-pikiran pribadi mereka.
Untuk mendorong orang lain mengungkapkan
pendapat mereka, kita gunakan 4 keterampilan yang ampuh agar orang lain merasa
aman untuk berbicara dengan terbuka,diantaranya :
1. Menanyakan.
Mulailah dengan sekadar mengungkapkan perhatian pada pendapat orang lain.
2. Mencerminkan. Tingkatkan
rasa aman dengan mengakui rasa hormat emosi-emosi yang tampaknya dirasakan
orang lain.
3. Membuat Parafrase.
Ketika orang lain mulai menyampaikan cerita mereka, nyatakan kembali apa yang
pernah Anda dengar untuk menunjukkan bahwa Anda tidak hanya memahami, melainkan
juga bahwa mereka aman untuk menyampaikan apa yang mereka pikirkan
4. Memancing.
Jika orang lain terus menahan diri, pancinglah. Ambillah dugaan yang paling
mungkin tentang apa yang mungkin mereka pikirkan atau mereka rasakan.
Ketika Anda mulai menyampaikan perndapat
Anda, ingatlah :
1.
Setuju.
Setujulah ketika Anda menyampaikan pendapat
2.
Bangun.
Jika orang lain menghilangkan sesuatu, setujulah dimana Anda menyampaikan
pendapat, lalu bangunlah.
3.
Bandingkan.
Jika Anda berbeda pendapat secara signifikasn, jangan mengatakan bahwa orang
lain yang salah. Bandingkan kedua pendapat kalian.
“ Salah satu cara paling ampuh untuk membujuk orang
lain adalah dengan telinga Anda, dengan mendengarkan mereka ”
9.
Mulai
Bertindak ( Bagaimana mengubah percakapan krusial menjadi tindakan dan hasil )
Mereka
yang sering gagal mengubah gagasan-gagasan menjadi tindakan karena dua alasan :
1. Mereka
tidak mempunyai harapan yang jelas tentang bagaimana keputusan akan dibuat
2. Mereka
menjalankan dengan buruk keputusan yang mereka buat.
Putuskan
bagaimana harus memutuskan
Ada empat cara umum untuk mengambil
keputusan :
1. Perintah
Bos biasanya hanya
menyampaikan tuntutan dari situasi yang ada. Inilah yang disebut keputusan
perintah. Dengan keputusan perintah, kita tidak berkewajiban untuk memutuskan
apa yang harus dilakukan.
2. Konsultasi
Konsultasi adalah
sebuah proses yang dimanfaatkan oleh para pembuat keputusan untuk mengajak
orang lain memengaruhi mereka sebelum mereka mengambil pilihan akhir.
Kita bisa berkonsultasi
dengan para ahli, dengan wakil masyarakat, atau bahkan dengan setiap orang yang
ingin memberikan pendapat.
Konsultasi bisa menjadi
cara yang efisien untuk menggali ide-ide dan dukungan tanpa menghambat proses
pengambilan keputusan.
3. Pemungutan
suara
Pemungutan suara paling
tepat digunakan untuk situasi di mana efisiensi dianggap memiliki nilai paling
tinggi dan anda memilih diantara sejumlah pilihan yang bagus.
Ketika menghadapi
beberapa pilihan yang baik, pemungutan suara memang sarana yang tepat untuk
menghemat waktu.
Sarana ini sebaiknya
tidak digunakan ketika para anggota tim tidak setuju untuk mendukung apapun keputusan
yang diambil, dan ini lebih baik menggunakan mufakat.
4. Mufakat
Mufakat berarti anda
berbicara sampai semua orang dengan terbuka menyetujui satu keputusan. Metode
ini bisa menghasilkan kesatuan yang hebat dan keputusan berkualitas tinggi.
Sarana ini hanya bisa
digunakan untuk : masalah-masalah yang taruhannya tinggi dan kompleks atau
masalah-masalah di mana setiap orang wajib mendukung pilihan akhir.
Cara memilih
4 pertanyaan penting :
1. Siapa
yang perduli
2. Siapa
yang tahu
3. Siapa
yang harus setuju
4. Berapa
orang yang layak dilibatkan
Menjalankan tugas – menindaklanjuti
keputusan
Ketika terlibat dengan 2 orang atau
lebih, ada kemungkinan bahwa akan timbul kekacauan. Untuk menghindari jebakan
yang biasa muncul, pastikan bahwa anda mempertimbangkan empat unsur yakni siapa
(sebutkanlah nama untuk setiap tanggung jawab yang kalau tidak, rasa tanggung
jawab akan lenyap di tengah suasana saling menyalahkan), melakukan apa, kapan,
bagaimana anda akan menindaklanjuti.
Dokumentasikan pekerjaan anda
Jangan hanya mengandalkan ingatan,
tulislah detail-detail dari semua kesimpulan, keputusan, siapa telah melakukan
apa dan kapan melakukannya; dan tugas.
Kasus dan nasihatnya
1. “Memang
tidak ada seseorang yang melecehkan saya secara terang-terangan, tapi saya
tidak suka dengan cara saya diperlakukan. Bagaimana saya mengungkapkan itu
tanpa menggundang masalah?” – Pelecehan seksual atau pelecehan lainnya
Titik
bahaya
Seseorang
mengucapkan komentar atau membuat isyarat tubuh yang anda anggap menghina. Ia
cukup jarang melakukannya dan dia melakukannya dengan cukup samar-samar
sehingga anda tidak yakin apakah bos atau manajer SDM bisa membantu.
Secara
umum, hampir semua masalah semacam ini akan hilang sendiri jika dibahas secara
pribadi dengan saling menghormati, dan dengan sikap tegas.
Solusi
Sampaikan
cerita dengan lengkap, jika bisa bertoleransi, sebelum melakukan percakapan,
akuilah. Mungkin ini akan membantu anda untuk memperlakukan orang itu sebagai
orang yang baik, rasional, dan terhormat. Jika perilaku melewati batas, jangan
ragu untuk menghubungi manajer SDM untuk memastikan bahwa hak dan martabat anda
dilindungi.
2. Pasangan
saya terlalu sensitif – “Apa yang akan anda lakukan jika pasangan anda terlalu
sensitif?” Anda berusaha untuk memberinya umpan balik yang konstruktif, tetapi
reaksinya begitu keras hingga akhirnya anda lebih suka berdiam diri.
Titik bahaya
Salah satunya
mudah tersinggung dan tidak bisa menerima umpan balik, atau yang lain tidak
memberikannya dengan cara yang baik, hidup dengan membisu.
Solusi
Jika sesuatu
menganggu, tangkaplah sejak awal, membuat kontras, tidak berusaha untuk
membesarpbesarkan masalah di luar proporsi, tunjukkan perilaku tertentu yang
telah diamati, belajarlah untuk melihat tanda-tanda bahwa rasa aman terancam,
dan ciptakanlah rasa aman, nyatakan pandangan dengan STATE.
3. Kegagalan
untuk melaksanakan tujuan bersama – “Rekan-rekan saya satu tim itu munafik.
Kami berkumpul dan membicarakan tentang semua cara yang bisa kami lakukan untuk
meningkatkan kualitas, tapi kemudian mereka tidak melaksanakan apa yang telah
kami setujui”.
Titik
bahaya
Im yang paling
buruk meninggalkan permasalahan seperti ini. Dalam tim yang baik, bos akhirnya
mengatasi masalah perilaku. Dalam tim terbaik, setiap anggota tim menjadi
bagian dari sistem pertanggungjawaban. Jika anggota tiim melihat yang lain
melanggar oersetujuan tim, mereka langsung angkat bicara. Menunggu atau
mengharapkan bos melakukan apa yang seharusnya dilakukan sendiri oleh tim yang
bagus itu berbahaya.
Solusi
Jika satu rekan
tim tidak melakukan, terserah apakah anda akan bicara. Ketika tim berusaha
mengarahkan segala daya untuk perubahan yang agresif dan inisiatif baru yang
berani, mereka perlu bersiap-siap untuk mengatasi masalah apabila seorang
anggota tim tidak mematuhi persetujuan. Sukses tidak tergntung pada penyesuaian
yang sempurna dengan harapan-harapan baru, tetapi pada sesama anggota tim yang
melakukan percakapan krusial dengan satu sama lain ketika menyimpang dari
pola-pola lama.
4. Perbedaan
kewenangan – “orang-orang yang bekerja untuk saya menyaring apa yang mereka
katakan dengan menduga apakah saya akan bersedia mendengarnya. Mereka tidak
banyak berinisiatif dalam memecahkan masalah-masalah penting sebab mereka
khawatir saya akan berselisih pendapat dengan mereka.”
Titik
bahaya
Ketika
para pemimpin menghadapi perbedaan, atau apa yang dirasakan seperti sikap
menjilat, biasanya mereka membuat 1, 2 kesalahan. Mereka mungkin salah dalam
mendiagnosis penyebabnya (ketakutan) atau mereka berusaha menyingkirkan
perbedaan itu dengan printah yang kasar.
Dengan
perbedaan yang sudah tertanam, anda menghadapi situasi yang sulit untuk
dihindari. Jika anda tidak mengatakan sesuatu, mungkin masalah akan terus
muncul, jika anda mengatakan sesuatu, mungkin secara tidak sengaja anda akan
mendorong masalah itu tetap muncul.
Solusi
Teliti
dahulu, temukan peran dalam masalah itu, jangan bertanya pada asisten. Jika
mereka sudah patuh, mereka akan menutupi masalahnya, mintalah saran pada
seorang rekan yabng mengamati saat bekerja.
5. Kepercayaan
yang dilanggar – “Saya tidak tahu apa yang harus dilakukan. Saya tidak yakin
saya masih bisa mempercayai orang ini. Dia mangkir dari tenggat waktu yang
penting. Sekarang saya jadi bertanya-tanya apakah saya bisa mempercayainya
lagi”.
Titik
bahaya
Orang-orang
sering bernaggapan bahwa kepercayaan adalah sesuatu yang dimiliki atau tidak.
Anda mungkin mempercayai seseorang, atau tidak. Itu memberi beban yang terlalu
besar pada kepercayaan.
“Apa
maksud ibu aku tidak boleh pergi sampai lewat tengah malam? Apa ibu tidak
percaya padaku?” tanya putera anda yang masih remaja.
Kepercayaan
tidak harus ditawarkan secara universal, biasanya itu diberikan secara bertahap
dan sangat spesifik dalam cakupannya.
Solusi
Tangani
masalah dalam kaitan dengan masalah bukan dengan orangnya. Jika harus
memberikan kepercayaan lagi pada orang lain, jangan tetapkan syarat yang
terlalu tinggi.. coba untuk mempercayai mereka saat itu, tidak dalam kaitan
dengan semua masalah.
Untuk
menciptakan rasa aman untuk anda sendiri saat itu, kemukakan kekhawatiran,
nyatakan dengan STATE apa yang anda lihat tengah terjadi. Jangan gunakan
ketidakpercayaan sebagai alat untuk menghukum orang.
6. Tidak
mau berbicara tentang apa pun yang serius – “Pasangan saya adalah orang yang
anda bicarakan sebelumnya. Anda tahu, saya berusaha untuk mengajaknya
mendiskusikan soal penting. Saya berusaha untuk mengatasi sebuah masalah
penting, dan dia malah menarik diri. Apa yang harus saya lakukan?”
Titik bahaya
Jika orang lain
tidak mau membicarakan tentang masalah berat, itu karena mereka percaya bahwa
tindakan tersebut tidak akan bermanfaat, mungkin mereka tidaj pintar berdialog,
atau anda yang tidak pintar, atau anda berdua sama-sama tidak pintar, atau
begitulah pendapat mereka.
Solusi
Teliti diri
sendiri dulu, cobalah semampunya untuk menciptakan rasa aman, ekplorasi jalan
orang lain, praktikkan keterampilan dalam setiap kesempatan yang ada, mulailah
dengan sederhana dan kemudian jalankan semua alat bantu dialog, tunjukkan
kesabaran, jangan menggerutu,
Ketika melihat
tanda-tanda perbaikan, anda bisa mempercepat pertumbuhannya dengan mengajak
pasangan untuk berbicara tentang bagaimana berbicara. Sampaikan yang menurut
anda merupakan konsekuensi dari melakukan percakapan ini atau tidak. Jelaskan
apa artinya bagi anda berdua dan juga hubungan kalian. Selanjutnya, ajaklah
pasangan anda untuk menegnali topik-topik yang dianggap sulit untuk dibahas.
Bergiliranlah untuk menggambarkan bagaimana biasanya melakukan pendekatan pada
topik-topik ini.
7. “orang
yang saya pikirkan tidak melakukan hal-hal yang secara mencolok tidak dapat
diterima – bukan sesuatu yang enak dituliskan dalam surat - hanya hal-hal kecil
yang mulai membuat saya jengkel.–-Samar-samar tetapi menjengkelkan
Titik
bahaya
Deksripsi
abstrak yang dibumbui dengan kesimpulan atau cerita samar-samar anda tidak
punya tempat dalam percakapan krusial.
Solusi
Lacak
kembali jalan untuk bertindak hingga ke sumbernya, kenali perilaku tertentu
yang keluar jalur dan catatlah. Ketika anda telah selesai dengan pekerjaan
rumah, pertimbangkanlah perilaku yang dicatat dan pastikan bahwa cerita yang
anda sampaikan sendiri tentang perilaku-perilaku ini cukup penting untuk
dibicarakan dalam dialog. Jika ya, maka ciptakan rasa aman dan nyatakan langkah
dengan STATE.
8. “sebagian
anggota dari tim kerja saya melakukan apa yang diperintahkan pada mereka,
tetapi tidak lebih dari itu. Jika menghadapi masalah, emreka mengambil 1
tindakan sederhana untuk mengatasinya. Tetapi jika usaha mereka tidak berhasil,
mereka berhenti.
Titik
bahaya
Kebanyakan
orang lebih cenderung untuk membicarakan tentang adanya sebuah perilaku buruk
daripada tidakadanya perilaku baik. Jika ada seseorang yang benar-benar
mengacau, para pemimpin atau orangtua terdorong untuk mengambil tindakan. Meski
demikian, ketika orang tidak bisa meraih hasil yang sangat bagus, sulit untuk
mengetahui apa yang harus dikatakan.
Solusi
Tetapkan
harapan yang baru dan lebih tinggi, berilah conth spesifik tentang kapan orang
itu menghadapi penghalang dan kemudian mundurlah setelah 1 usaha. Perhatikan
cara-cara anda mengimbangi kekurangan seseorang dalam berinisiatif.
9. “Ini
bukan masalah tunggal. Itu karena saya harus terus berbicara dengan orang-orang
tentang masalah yang sama. Rasanya seakan saya harus memilih antara menjadi
tukang ngomel atau menahan diri dengan masalah itu. Sekarang bagaimana?” –
menunjukkan pola
Titik
bahaya
Beberapa
percakapan krusial berlangsung dengan buruk karena anda melakukan percakapan
yang salah. Berbicara dengan seseorang yang terlambat datang ke sebuah rapat
untuk kedua kalinya. Lalu ketiga kalinyam, darah anda mulai mendidih, jika
terus kembali pada masalah asli tanpa membicarakan tentang masalah baru, anda
akan terjebak pada “Groundhog Day.”
Jika
anda kembali pada masalah lama, anda akan seperti Bill Murray dalam film , anda
terpaksa menghidupkan kembali situasi yang sama berkali-kali dan bukannya
mengatasi masalah yang lebih besar. Maka tidak akan ada yang terpecahkan.
Solusi
Belajar
melihat pola, jangan berfokus pada 1 kejadian, nyatakan langkaj dengan STATE
dan bicarakan tentang pola itu. Sesuatu
yang menarik akan terjadi ketika anda melakukan percakapan yang benar. Jangan
terseret ke dalam salah 1 kejadian, kalau tidak, perhatian anda akan tampek
sepele.
10. Saya
butuh waktu untuk menenangkan diri – “Saya pernah diberitahu bahwa saya tidak
boleh pergi tidur dalam keadaan marah. Apakah itu selain benar?”
Titik
bahaya
Begitu
anda menjadi marah, tidak sellau mudah untuk menenangkan diri. Anda
menyampaikan cerita jelek pada diri, tubuh merespon dengan bersiap bertempur,
berusaha sebisa mungkin untuk melawannya. Bagaimanapun juga, ibu bilang “jangan
sekali-kali pergi tidur dalam keadaan marah”.
Solusi
Oke,
jadi ibu anda tidak sepenuhnya benar, dia benar ketika menyarankan bahwa anda
sebaiknya tidak membiarkan permasalahan serius berlarut-larut tidak
terpecahkan. Tetapi dia salah karena selalu terpaku dengan diskusi, tidak
perduli emosi.
Sebaiknya
anda tidak mengatakan pada orang lain bahwa mereka perlu menenangkan diri atau
perlu mengambil waktu istirahat.
11. “Putera
saya yang masih remaja paling jago membuat alasan. Saya berbicara dengannya
tentang sebuah masalah, dan dia selalu punya alasan baru bahwa itu bukan
salahnya” – alasan yang tak habis-habisnya
Titik bahaya
Mudah untuk
dilenakan dalam serangkaian alasan yang tak habis-habisnya, terutama jika orang
lain tidak ingin melakukan apa yang telah anda minta dan mengetahui bahwa
selama dia bisa memberi anda alasan yang masuk akal, semua beres.
Mula-mula dia
terlambat karena jam wekernya rusak, alasan berikutnya adalah mobil tua yang
kami belikan ntuknya bermasalah, temannya lupa menjemput, mengalami sakit
kepala, tidak bisa mendengar jam weker yang baru, dll.
Solusi
Siapkan diri
untuk menghadapi semua alasan yang baru, capai komitmen, pastikan untuk
memperbaiki jam weker, minta orang itu mengatasi masalah terlambat, jangan
membahas alasan yang paling mutahir, bicaralah tentang polanya.
12. Pembangkangan
(sikap tidak hormat yang berlebihan) – “Bagaimana jika orang yang anda ajak
bicara bukan hanya marah, tetapi juga membangkang/. Bagaimana anda
menanganinya?”.
Titik
bahaya
Ketika
sedang mendiskusikan sebuah masalah sulit dengan pegawai atau bahkan dengan
anak anda, selalu ada kemungkinan bahwa mereka akan melanggar batas. Mereka
akan bergeser dari perselisihan ringan ke diskusi yang memanas dan kemudian
mask ke dalam wilayah berbahaya dengan bersikap membangkang atau tidak hormat.
Pembangkangan begitu jarang terjadi sehingga membuat kebanyakan pemimpin sangat
terkejut. Jadi mereke mengulur untuk berpikir apa yang harus dilakukan. Dan
karena melakukan itu, mereka membiarkan ia terus membangkang bahkan melampaui
batas. Yang lebih buruk lagi, kelalaian pemimpin itu membuat para pembangkang
menjadi kaki tangan pada semua pelanggaran di masa mendatang. Sebaliknya,
orangtua yang etrkejut cenderung merespons dengan cara yang sama, menjadi marah
dan menghina.
Solusi
Jangan
tunjukkan toleransi, segera angkat bicara, ubahlah topik dari masalah ke cara
orang bertindak sekarang. Tangkaplah sikap sopan yang berubah menjadi
membangkang. Biarkan ia tahu bahwa kemarahannya membawa ke jalan yang
berbahaya. Jika tidak bisa menangkapnya sejak dini, diskusikan pembangkangan
dan carilah bantuan dari para ahli SDM.
13. “Kadang-kadang
saya melepaskan masalah untuk waktu lama, dan kemudian ketika saya
mengangkatnya kembali, saya mengatakan sesuatu yang sangat buruk. Bagaimana
saya bisa pulih dari ini?”- Menyesal mengatakan sesuatu yang mengerikan
Titik
bahaya
Ketika
orang lain melakukan hal-hal yang menganggu kita dan kemudian kita menyampaikan
pada diri sebuah cerita betapa buruk dan salahnya mereka, kita sudah membangun
percakapan yang tidak sehat. Yang bila dipertahankan hanya akan menjadi lebih
buruk. Lalu akhirnya kita tidak dapat
menerimanya lagi, kita mengucapkan sesuatu yang kita sesali.
Solusi
Jangan
menekan cerita, gunakan keterampilan STATE; jika telah membiarkan cerita itu
terbangun, jangan lakukan percakapan krusial sambil marah, sediakan waktu,
jelaskan apa yang telah dilihat dan dengar, dan secara tentatif sa,[aikan
cerita yang paling sederhana dan paling tidak menghina. Jika mengatakan sesuatu
yang mengerikan, minta maaflah. Setelah itu nayatkan langkah anda dengan STATE.
14. “Bagaimana
jika seseorang mempunyai masalah kebersihan diri? Atau mungkin ada seseorang
yang membosankan dan orang-orang menghindarinya. Bagaimana anda bisa
membicarakan sesuatu yang sensitif dan rpibadi seperti itu?” – Sensitif dan
pribadi
Titik
bahaya
Kebanyakan
orang menghindari masalah-masalah yang sensitif seperti penyakit menular.
Ketika ketakutan dan belas kasihan yang salah alamat lebih dominan dibanding
kejujuran dan keberanian, selama bertahun-tahun orang bisa meyakini itu tanpa
mendapat informasi yang sebenarnya bisa sangat bermanfaat. Ketika orang-orang
angkat bicaram mereka sering melompat dari sikap diam ke sikap keras. Semakin
lama anda melangkah tanpa mengucapkan apa-apa. Semakin besar kerugian yang
ditimbulkan ketika akhirnya anda menyampaikan pesan.
Solusi
Gunakan
kontras, tetapkan tujuan bersama, jangan memperpanjang penjelasan solusi, tidak
harus ofensif dan menghina.
15. Permainan
kata – “Anak-anak saya selalu menggunakan permainan kata. Jika saya mencoba
memberitahu mereka bahwa mereka sebaiknya tidak melakukan sesuatu, mereka
mengatakan bahwa saya tidak pernah bisa melakukan itu. Mereka mulai membuat
saya jengkel.”
Titik bahaya
Orangtua (dan
para pemimpin) dikelabui agar menerima kinerja yang buruk oleh orang-orang
berlidah lentur yang sangat kreatif dalam menemukan cara baru untuk menjelaskan
mengapa mereka tidak bisa bekerja dengan lebih baik. Usaha yang dilakukan tiada
henti sehingga membuat kewalahan. Dan sebagai akibatnya, mereka bebas melakukan
pekerjaan yang lebih sedikit atau dengan hasil yang buruk, para anggota
keluarga yang bersemangat terpaksa menerima beban yang tidak adil.
Solusi
Secara tentatif
nyatakan pola permainan kata dan menejngkelkan dengan STATE. Biarkan mereka
tahu bahwa tidak bisa menipu. Jangan hanya fokus pada tindakan, mereka akan
mencari tindakan pembelaan diri. Bicarakan mengenai perilaku dan akibatnya.
Gunakan perilaku sebelumnya sebagai contoh dan kemudian katakan bahwa itulah
penyebab dari keadaan sekarang. Jangan terbawa untuk mendiskusikan kejadian
apap pun. Berpegang pada pola.
16. Tanpa
peringatan-“Saya punya banyak pegawai yang baik, tapi mereka terlalu sering
membuat kejutan. Ketika mereka menghadapi masalah, saya baru mengetahuinya
setelah terlambat. Mereka selalu mempunyai alasan yang bagus, jadi apa yang
harus saya lakukan?”
Titik
bahaya
Para
pemimpin yang terus menerus dikejutkan akan membiarkannya terjadi. Pemimpin
mendengarkan curahan masalah, berusaha mengatasinya, dan kemudian beralih ke
topik baru. Dengan melakukan itu, mereka seolah berkata “Tidak apa mengejutkan.
Jika anda punya alasan yang kuat, hentikan apa yang sedang dilakukan, alihkan
usaha pada sesuatu yang lain, dan kemudian tunggu sampai saya datang untuk
menyampaikan berita.”.
Solusi
Tunjukkan
dengan sangat jelas bahwa begitu memberikan sebuah tugas, hanya ada 2 jalan
yang bisa diterima. Jika mereka menghadapi masalah, mereka harus segera
memberitahu anda. Tidak boleh ada kejutan. Jika mereka memutuskan bahwa
pekerjaan lain harus diselesaikan lebih dahulu, mereka harus memberitahu.
17. “Bagaimana
jika orang yang berurusan dengan anda melanggar semua prinsip dialog hampir
sepanjang waktu-terutama selama terjadi percakapan krusial?” – berurusan dengan
seseorang yang melanggar semua aturan
Titik
bahaya
Melihat
rangkaian kesatuan dari keterampilan-keterampilan dialog, kebanayakn jatuh
ditengah-tengah. Sebagian pandai menghindari pilihan serba salah, yang lain
menciptakan rasa aman. Bahayanya adalah bahwa orang lain itu tidak seburuk yang
anda kira- anda mengungkapkan hal-hal yang paling buruk darinya – atau bahwa
dia memang seburuk itu, dan anda berusaha untuk mengatasi semua masalahnya
sekaligus.
Solusi
Pilihlah
target dengan sangat hati-hati, pertimbangkan dua dimensi :
-
Apa yang paling menganggu
anda? “Dia terus menerus melakukan yang terburuk dan menyampaikan cerita yang
mengerikan
-
Apa yang mungkin anda
anggap paling mudah untuk ditangani? “Dia jarang menunjukkan penghargaan”.
Lihatlah bidang
yang paling meneydihkan dan mungkin tidak terlalu sulit membicarakannya. Ambil
satu unsur dan atasilah. Tetapkan tujaun bersama. Nyatakan masalah dengan
STATE, jangan menggerutu, jangan menghadapi semua sekaligus, atasi secara
bertahap setiap hari.
Mengumpulan
semuanya
Alat-alat
bantu untuk persiapan dan pembelajaran
Dua pengungkit
Belajar untuk
melihat – pengungkit 1 – orang orang yang meningkatkan keterampilan dialog
secara terus menerus bertanya kepada diri apakah mereka masih berada dalam
dialog atau sudah dialog dari dialog.
Menciptakan rasa
aman – pengungkit 2 – ketika menyadari bahwa anda dan orang lain telah
meninggalkan dialog, lakukanlah sesuatu untuk membuatnya lebih aman.
Kadang-kadang anda akan membangun sebuah pertanyaan dan menunjukkan perhatian
pada pendapat orang lain. Kadang sentuhan yang tepat dapat menularkan rasa
aman.
Bagaimana
mempersiapkan percakapan krusial
Melatih
percakapan krusial
Prinsip
|
Ketrampilan
|
Pertanyaan krusial
|
1. Memulai
denhan Hati
|
Berfokus pada apa yang benar-benar anda inginkan
|
Apa yang akan saya lakukan seperti yang benar-benar
saya inginkan? Apa yang benar-benar saya inginkan? Untuk saya? Untuk orang?
Untuk hubungan kami?
|
2. Belajar
untuk melihat
|
Perhatikan ketika percakapan menjadi krusial.
Carilah
|
Apakah saya akan mengambil sikap diam atau sikap
keras? Atau yang lain?
|
3. Menciptakan
rasa aman
|
Meminta maaf bila perlu. Membuat kontras untuk
memperbaiki kesalahpahaman. KPCH untuk mendapatkan tujuan bersama
|
Mengapa rasa aman terancam?
·
apakah saya sudah menetapkan tujuan
bersama?
·
Apakah saya mempertahankan sikap
saling menghormati?
Apa yang akan saya lakukan untuk membangun kembali
rasa aman?
|
4. Kuasai
cerita saya
|
Melacak jalan saya untuk bertindak memisahkan
fakta dari cerita. Hati-hati dengan tiga cerita pintar.
Sampaikan cerita sepenuhnya.
|
Apakah cerita saya?
Apakah saya berpura-pura tidak tahu tentang peran
saya dalam masalah itu?
Mrngapa seseorang yang baik, rasional, dan
terhormat melakukan ini?
Apa yang harus saya lakukan sekarang untuk
bergerak menuju apa yang benar-benar saya inginkan?
|
5. Nyatakan
langkah saya dengan STATE
|
Sampaikan fakta-fakta anda.
Tuturkan cerita anda.
Ajukan pertanyaan.
Toleransi saat berbicara.
Evaluasi pernyataan anda.
|
Apakah saya benar-benar terbuka pada pendapat
orang lain?
Apakah saya berbicara tentang masalah yang
sebenarnya?
Apakah saya dengan percaya diri mengungkapkan
pendapat saya?
|
6. Mengeksplorasi
jalan orang lain
|
Menanyakan.
Mencerminkan.
Membuat parafrase.
Memancing.
Setuju.
Bangun.
Bandingkan.
|
Apakah saya secara aktif menggali pendapat orang
lain?
Apakah saya menghindari perselisihan yang tidak
perlu.
|
7. Mulai
bertindak
|
Memutuskan bagaimana anda harus memutuskan.
Mendokumentasikan keputusan dan menindaklanjuti.
|
Bagaimana kita akan membuat keputusan?
Siapa yang akan melakukan apa dan kapan?
Bagaimana kita akan menindaklanjuti?
|
Bagaimana semua
ini bekerja?
1. Mulailah
dengan hati
Tanyakan pada diri anda sendiri apa
yang benar-benar inginkan.
2. Belajar
untuk melihat
Menyadari tidak adanya Tujuan
Bersama.
3. Menciptakan
rasa aman
4. Kuasai
cerita saya
Mengatakan pada diri sendiri bahwa
anda layak mendapatkan lebih banyak karena anda berbuat lebih banyak untuk
merawat ibumu dan menutup biaya yang tak direncanakan.
5. Nyatakan
langkah saya dengan STATE
Sampaikan fakta serta kesimpulan
pada kakak dengan cara yang akan membuatnya merasa aman untuk menyampaikan
ceritanya.
Contoh :
Anda : kenyataannya aku
menghabiskan banyak uang untuk merawat ibu dan melakukan banyak tugas perawatan
untuknya, bukannya mempekerjakan seorang perawat. Aku tahu kau juga sayang pada
ibu, tapi terus terang saja aku merasa telah melakukan lebih banyak perawatan
dari hari ke hari daripada kau, dan rasanya pantas saja menggunakan sebagian
dari apa yang ditinggalkan ibu untuk membayar kembali uang yang telah
kukeluarkan sebelumnya. Apa kau punya pendapat lain? Aku ingin mendengarnya.
Kakak : oke, baiklah. Kenapa tidak
kau kirimkan saja tagihannya padaku.
6. Mengeksplorasi
jalan orang lain
Sebagian dari tujuan anda adalah
mempertahankan hubungan baik dengan kakak anda, penting bahwa dia untuk ikut
menambahkan makna pada kumpulan. Gunakan keterampilan bertanya untuk secara
aktif menggali pendapatnya.
Anda : caramu mengatakan itu
membuatnya kedengaran seolah-olah kau tidak setuju denganku [mencerminkan]
apakah aku salah tangkap? [menanyakan]
Kakak : tidak-jika kau merasa bahwa
kau pantas mendapatkan lebih banyak daripada aku, mungkin kau benar
Anda : apakah menurutmu aku tidak
adil? Bahwa aku tidak mengakui andilmu? [memancing]
Kakak : aku tahu bahwa aku tidak
bisa banyak menunggui ibu selama beberapa tahun terakhir. Aku harus banyak
bepergian untuk urusan kerja. Tapi aku tetap berkunjung setiap aku sempat, dan
aku mengirim uang setiap bulan untuk membantu membiayai perawatan ibu. Aku
pernah menawarkan untuk membayar gaji perawat jika kau menganggap itu perlu.
Aku tidak tahu kau merasa mendapat beban tanggung jawab yang lebih besar, dan
permintaanmu untuk mendapatkan bagian uang lebih banyak itu muncul tanpa
terduga.
Anda : jadi kau merasa bahwa kau
telah melakukan semua yang dapat kau lakukan untuk membantu dan terkejut ketika
mengetahui bahwa aku merasa harus menerima kompensasi? [membuat parafrase]
Kakak : ah, ya
7. Mulai
bergerak
Percakapan
krusial hanya bisa diterapkan jika anda hidup atau bekerja bersama atau dekat
dengan orang lain.
Jika anda ingin
memulai percakapan krusial, ambillah satu saja gagasan dari buku ini dan
terapkan dalam interaksi anda berikutnya yang memiliki taruhan tinggi.
Jika anda
melakukan semua yang disarankan dalam buku ini, dengan cara persis seperti yang
kami sarankan untuk anda lakukan, dan orang lain tetap tidak mau berdialog,
maka dialog tidak akan terjadi.
Pertimbangkan
pelajaran lain yang didapat. Judul buku ini adalah Crucial conversations;
conversations adalah bentuk jamak yang berarti banyak. Godaan yang muncul
adalah menganggap percakapan krusial sebagai “Satu-satunya kesempatan saya
untuk memecahkan masalah ini” atau sebagai “satu-satunya percakapan yang
dibutuhkan untuk menyelematkan suatu hubungan” atau sebagai “satu-satunya
kesempatan untuk membereskan segala sesuatu”.
Jika anda
menggunakan keterampilan-ketrampilan ini secara persis seperti yang kami
ajarkan dan orang itu tetap tidak ingin berdialog, anda tidak akan bisa
berdialog. Meski demikian, jika anda gigih dari waktu ke waktu, tidak mau
menyerang, menunjukkan bahwa motif anda bersih, menunjukkan rasa hormat, dan
terus menerus mencari Tujuan bersama, maka kemungkinan besar orang itu akan mau
berdialog dengan anda.
No comments:
Post a Comment
Alamat Website