Berawal dari dapatnya undangan
untuk Gathering yang diadakan oleh komunitas Kartunet di https://www.facebook.com/events/1470539123198437/
pada hari Sabtu, tanggal 6 September 2014 di Indosat tower yang terletak di Jln. Merdeka Barat No.21 Jakarta Pusat dan karena tertarik dengan lomba menulis di tweet, maka akupun datang dan sempat mendengar bahwa aku menjadi pemenangnya.
Acara Gathering yang terselenggara pada hari itu sekalian mengadakan launching 3 buah buku, salah satunya berjudul "Merpati si jari 6".
Gathering diawali dengan adanya perform dari musisi akustik Kartunet dan seorang penyanyi yang
semuanya tuna netra. Untuk mengikuti lomba menulis di twitter, peserta di
haruskan untuk mention dengan fomat @Kartunet @indosat @RIPublisher
#KartunetGat. Berikut sedikit ulasan mengenai Gathering.
Kak @IMRiqo yang merupakan salah
satu pengurus menjelaskan mengenai Kartunet. Setelah itu, mba Cyntia ketika
ketemu mas Yesa dkk, akhirnya di publishlah menjadi buku yang ditulis bersama-sama.
Mbak Cyntia sendiri, menulis berdasarkan pengalaman prosesi pernikahan adat
Jawa dengan adanya petuah, dan adanya penolakan perasaan.
Kemudian, ada perwakilan dari
Forum Lingkar Pena (FLP) yang angkat bicara. Ia berkata, “Untuk masuk ke FLP
caranya adalah dengan meliat web FLP http://jaya.com, cari lokasi/domisili yang
disesuaikan. Ada di dalam komunitas, ada karyanya yang diangkat ke layar lebar
seperti ayat ayat cinta, dll., dari 17 tahun lalu, organisasi FLP terus
berkembang mewadahi penulis, merekrut penulis yang baru. Apabila di klasifikasi
ke kelas-kelas, FLP ada di 30 propinsi di Indonesia, 111 cabang kota.
Kak Riqo berkata “Film The Last
Samurai endingnya open ending seperti cucu si Alex dan Casandra ada disitu ribut”
setelah ditanya oleh kak Adi yang saat acara Gathering Kartunet menjadi sang moderator yang juga merupakan salah seorang tuna netra dan berasal
dari Yayasan Mitra Netra.
Lalu, ada yang memberikan masukan
yaitu “Coba membuat hal-hal yang konyol khususnya untuk orang dewasa yang
serius”.
Kak Adi meminta beberapa peserta
untuk maju setelah meminta untuk mengacungkan tangannya setelah mengajukan
pertanyaan “Siapa disini yang merasa sulit untuk menulis?”. Peserta yang maju
kak Adi berkata “itu sebenarnya adalah karya tulis, tidak sulit, pasti ketemu,
berdasarkan kata hati dan dorongan “.
Mba Desi berkata "Kalau ia nulis, silahkan cabut nyawa saya", "Pasrah sekali" say kak Adi. Lalu, masuklah ke sesi tanya
jawab :
Pertanyaan 1 diajukan oleh mas
@RamadityaKnight ke outcord, "Apa yang mengilhami? Apakah karena
cinta/benci/bgmn? Versi audionya kapan tersedia? Jadi tuna netra bisa
menikmati"
Dari yang saya ingat, ada yang menjawab "Untuk versi
audionya sedang diusahakan".
Ada yang bertanya lagi dan
bernama anonym “Saya kan suka menulis tapi ingin hebat gimana?” yang dijawab
oleh kak Riqo “Silahkan hubungi kak …, nanti kita akan ada kumpul untuk ini
kedepannya di tempat kami.”
Setelah itu, saya pulang karena waktu menunjukkan pukul 4 sore WIB.
Merpati so hari enak belum ada sinopsis / review-nya ya?
ReplyDeleteMohon maaf saya kurang mengerti soal review buku, waktu diundangan si tertulis akan diumumkan dimulainya lomba review buku tersebut.
DeleteKarena suatu hal, mungkin sementara saya keluar dan tidak aktif di Kartunet dahulu.
Kalau mau informasi yang lebih akurat, akan lebih baik ditanyakan langsung ke pengurusnya bisa ke kak Irfan dan kak Riqo atau ke pendirinya ke kak Dimas Prasertyo Muharram