Pada awal menulis Qanaah di kertas ataupun di media lain, apa sih yang terlintas? Mentok? Googling dan carilah media lain. Qanaah itu bisa berarti rasa syukur atas rezeki yang Tuhan berikan sehingga Anda akan senantiasa menghargai dengan bersikap jujur dan ikhlas.
Sumber gambar : senicintadakwah
Rasulullah SAW berkata kepada
Hakim bin Hizam “Harta memang indah dan manis, barang siapa mengambilnya dengan
lapang dada, maka dia mendapatkan berkah. Sebaliknya, barang siapa menerimanya
dengan kerakusan maka harta itu tidak akan memberikan berkah kepadanya layaknya
orang makan yang tidak pernah kenyang”.
Lihatlah, dunia saat ini. Hih
ngeri! Orang berlomba dengan nafsu menumpuk harta dan saling berebutan takhta.
Oleh karena itu, ada treatment atau
cara menghadapinya. Salah satu caranya adalah dengan Qanaah.
Qanaah adalah merasa puas atas
pemberian yang sudah diterimanya yang ditunjukkan dengan syukur dan menghindari
kerakusan. Dengan memiliki ini, Anda akan mengekang diri dalam memburu apa yang
diinginkan karena merasa cukup dengan apa yang telah diperoleh.
Namun, Qanaah bukanlah berarti
bahwa Anda dan kita hanya berpangku tangan, berserah diri tanpa adanya usaha
atau ikhtiar namun mengharapkan rahmat dari Allah SWT.
Bukankah sudah dimaklumi bahwa
pada akhirnya uang, harta dan tahta juga akan sirna? Uang akan using, harta
akan binasa dan jabatan akan digantikan oleh orang lain. Lalu kenapa diri ini
selalu tertarik untuk mengumpulkannya? Bukankah sama saja artinya dengan
menimbun busa yang akan lenyap diterpa udara?
Orang cerdas pastilah lebih suka
mencari sesuatu yang lebih tahan lama yang tidak cepat punah dan habis hanya
karena pergantian masa. Adapun hal itu adalah qanaah.
Ada Hadist Rasulullah yang perlu
dijadikan sandaran oleh kita, Hadist tersebut berbunyi “Jadilah kamu orang yang
wara’, pasti kamu menjadi orang yang rajin beribadah, dan jadilah kamu orang
yang qanaah, pastilah kamu menjadi orang yang banyak bersyukur”. (HR. Bukhari).
Manusia tidak dilarang untuk
mencari rezeki, bahkan Allah SWT memerintahkan untuk berikhtiar Karena
hasilnyalah yang akan menopang ibadah dari seseorang dimana hasil usaha
tersebut bisa menjadi modal untuk perjuangan dalam agama.
Tanpa adanya hasil usaha, tidak
aka nada yang namanya masjid mewah, tidak ada panti asuhan, tidak ada madrasah
dan mushalla yang kesemuanya itu membutuhkan usaha dan harta.
Hanya saja, perlu disadari betul
dunia usaha bagaikan hutan yang gelap tanpa arah dan apabila kita berjalan
tanpa senjata dan tidak berhati-hati, maka kita akan diterkam oleh binatang
buas atau tersesat di dalamnya sehingga kitapun tidak akan mendapatkan hasil
yang maksimal ataupun mendapatkannya dengan hasil yang tidaklah halal. Kita akan tetap kalem dengan Qanaah.
Sumber :
Setiawan, Aji. Republika
Khazanah, Jumat 19 Desember 2014 halaman 25 Hakikat Qanaah.
Google
Qanaah lebih luas ya maknanya drpada Syukur ;)
ReplyDeleteya :)
DeleteQanaah, rasa bersyukur, dan dapat bermanfaat buat orang lain.
ReplyDeletey ^_^
Delete