Ceritanya saya kemarin habis menaruh link blog karena ada yang mau blogwalking (blogwalking adalah berjalan jalan di blog orang dan menanggalkan komentar), saya diminta untuk blogwalking balik. Nah, syukurnya ternyata itu adalah tulisan untuk lomba dan deadlinenya hari ini.
Mohon maaf apabila sebel sama tulisan ini dan tulisan lainnya di blog saya disini karena isinya ada yang curahan hati. Soalnya curahan hati ada yang dianggap menghina orang, lebay alias berlebihan, dianggap anak kecil, serta membuat males aja gitu dibaca.
Kali ini saya mau mencurahkan hati mengenai pengalaman saya mengenai pentingnya bertanya.
Bertanya itu penting supaya kita tidak nyasar ke suatu tempat yang belum dikenal.
Saat saya berjalan secara mandiri karena ga hafal rute bus Transjakarta, maka saya selalu bertanya ke petugasnya kalau mau ke ... turun dimana, transit dimana? Sambil terkadang menyodorkan tulisan alamat.
Saat turun dari Transjakarta, ada ojek kan? Saya suka bertanya apabila mau menggunakan jasanya. Pertanyaannya adalah "Berapaan bang ke ....?" karena saya harus memikirkan dan menghitung cukup apa tidak gitu uang ongkos yang dibawa karena harus untuk cukup untuk pulang pergi.
Namun, sering kali dulu saya memilih berjalan kaki. Jadi sama tukang ojek atau orang yang ada di jalan seperti satpam atau pedagang dengan pertanyaan, "Lokasi ini ada dimana?".
Saya jadi teringat peristiwa dulu setelah diberitahu petugas TransJakarta dimana gedung Indosat, sesampainya saya bertanya dimanakan acara yang diadakan oleh komunitas Kartunet.
Yah, anak hilang saya ehehehe.... Saya bertanya bolak balik, di depan dulu, terus ke gedung belakang, terus saya bertanya ke bagian surat sekalian untuk melakukan praktek kerja lapangan bisa apa ga ya? Terus bertanya sama karyawan disana, akhirnya saya putuskan untuk memaketkan internet walaupun berat karena mahal serta harus mencukupkannya karena dijatah sebulan hanya Rp.50.000, setelah memaketkan, saya mencari, dan ketika mendapatkannya, saya bertanya kembali ke satpam depan sambil menunjukkan "Pak ini acaranya, ini dimana?". Terus sampai di atas, saya bingung, feeling atau perasaan saya bilang belok ke kiri namun daripada perasaan yang bisa saja salah, saya berjalan mencari orang dan bertanya, "Ini dimana" terus ditanya "PICnya siapa?", waduh saya bingung jadinya bertanya sama adminnya.
Terus saat ada panggilan untuk proses penerimaan karyawan, saya bertanya "Ini kalau mau kesana naik apa, patokannya apa" biar langsung sampai tujuan.
Dulu saya pernah dipanggil untuk proses penerimaan karyawan di Bank BNI, jadi bertanya begitu, dan ketika tiba disana saya bertanya kembali "Untuk penerimaan karyawan dimana ya?" lalu dijawab, "Diatas, lantai ...,".
Saya juga dulu pernah naik kereta, karena ga hafal dan ga tahu. Biasanya saya bertanya ke petugasnya, "Kalau mau ke ... turun di statsiun apa?" terus di kereta karena dulu tidak ada pemberitahuan suara serta ga hafal stasiun stasiunnya saya bertanya ke penumpang, "Ini sudah sampai stasiun mana? Kalau stasiun .... ".Gitulah.
Jadi deh pengalaman-pengalaman itu terjadi karena saya #Mau Bertanya Nggak Sesat di Jalan #AskBNI.
semoga sukses lombanya
ReplyDeletemakasi ka :)
Delete