Indonesia memiliki perbedaan budaya. Kali ini saya mau
menulis sedikit mengenai budaya Kota Indramayu yang karena pastinya berbeda
dengan budaya suku lain. Perbedaan inilah yang membuat unik.
Sebelum membahas budaya, sudah tahukah kita mengenai kota
Indramayu? Kalau belum bisa baca tulisan saya di http://hatidanpikiranjernih.blogspot.co.id/2016/02/mengenai-kota-indramayu.html.
Di Indramayu, ada kebudayaan berbentuk seni yakni
Berokan
Ada pendapat bahwa kata berokan berasal dari kata
"barokahan" (keselamatan). Namun nampaknya keterangan tersebut hanya
sebuah kirata (bahasa Sunda, yang artinya dikira-kira namun tampak nyata),
sebuah gejala yang umum terjadi di dalam penamaan jenis seni rakyat.Menurut
tuturan riwayat yang diwariskan secara turun-temurun di kalangan senimannya,
bengberokan adalah warisan Pangeran Korowelang atau Pangeran Mina, seorang
penguasa laut Jawa di wilayah Cirebon dan Indramayu. Namun terdapat pula
tuturan yang juga diwariskan di kalangan seniman berokan, bahwa berokan
merupakan kreasi Mbah Kuwu Pangeran Cakrabuana, ketika menyebarkan syiar Islam
ke wilayah Galuh, sebagaimana yang dilakukan oleh para wali, menggunakan
pertunjukan sebagai media syiar agama, ditujukan agar dapat mudah diterima
lingkungan budaya pada saat itu.Seniman Berokan yang masih bertahan sampai saat
ini adalah Group mang Darwan Cs yang berada di Blok Pilangsari Desa Jatibarang
baru Kecamatan Jatibarang Indramayu.Dari hasil lukisan itu ada bentuk kapala
ikan tanpa badan. Maka untuk menyempurnakanya dibuatlah barong kapala ikan,
dengan dilengkapi samping dari kulit kambing dan badannya terbuat dari karung
goni. Wujud baru ini diberi nama” Rongrong Barong” yang artinya rorong itu
tempat ikan tinggal (ada). Akhirnya Rongrong Barong itu,difungsikan untuk
pertunjukan. Pada perkembangannya Rongrong Barong itu berubah nama menjadi
Berok atau Berokan.Setelah beberapa lama berpikir , ahirnya Prabu Parikesit
menemukan strategi untuk mengatasi hal ini. Maka dipanggilah seorang putranya
dan diprintahkannya untuk membuat sebuah lukisan hutan beserta isinya, yag
dipasang di perbatasan Kerajaan Amarta. Strategi ini ternyata berhasil
mengelabui musuh. Maka kembali Prabu Parikesit menyuruh seorang putranya untuk
membuat lukisan laut beserta isinya.Pada saat Prabu Parikesit menjadi Raja
Amarta, keadaan Negara di ambang kehancuran gangguan keamanan dan wabah
penyakit terus berdatangan. Prabu Parikesit merasa kebingungan untuk
mengatasinya.diketahui seni berokan lahir pada masa Prabu Pari Kesit menjadi
Raja Amarta.
Tari Topeng Dermayon
Memiliki komposisi gerak tari yang khas dan dengan kostum
topeng yang berciri spesifik yang membedakan dengan tari topeng dengan daerah
lain. tari topeng dermayon ini telah mendapat apresiasi yang tinggi dengan di
milikinya moestro tari topeng di Indramayu yaitu ibu Rasinah.
Kuda Lumping
Sintren atau Lais
Kesenian ini salah satu kesenian rakyat yang masih hidup dan
berkembang, terutama di masyarakat pesisir utara, selain nuansa magic dan
kurungan ayam yang menjadi daya tarik kesenian sintren ini adalah musik yang
sangat khas berupa buyung, kendi dan bumbung/batang bambu.
Wayang Golek Cepak
Selain wayang kulit, Indramayu memiliki wayang golek cepak,
yang merupakan bagian dari wayang purwa. Yang membedakan wayang ini dengan
lainnya adalah lakon dan alur cerita, bentuk dan rupa tokohnya tidak di ambil
dari pakem pawayangan.
Salah satu bentuk wayang golek cepaknya setelah saya cari di
Youtube, bisa dilihat pada video berikut ini
Tarling
Merupakan perpaduan seni musik dan lagu yang pada awalnya di
tampilkan dalam bentuk nyanyian yang hanya di iringi gitar dan suling. sejalan
dengan perkembangan, kesenian tarling terkontaminasi dengan musik dangdut
sehingga lahirlah kesenian tarling dangdut.
Genjring Akrobat
Yaitu berupa aktraksi dengan media tangga, sepeda roda 1
(satu) dengan di iringi alat musik genjring/ rebana dengan di lengkapi tari
rudat.
Sumber referensi :
wehh masih lestari juga ya kak budaya di kota Indramayu..
ReplyDeletetapi masih kurang clear kalo nggak ada gambarnya nih kak, hhee
#saran
salam kenal
salam kenal juga mba
DeleteBerokan dan Genjring akrobat hampir punah, mbak. Mereka tergerus oleh kesenian modern yang lebih ngehits dan ngepop.
ReplyDeleteFYI: Ibu Rasinah yang dimaksud lebih dikenal dengan nama Mimi Rasinah. Beliau telah wafat pada 7 Agustus 2010, dan mewariskan secara resmi kemaestroan tari topeng kepada cucunya Aerly Rasinah.
Terima kasih sudah mengulas Indramayu, daerah saya, dan semoga beruntung lombanya :)
kembali, oh gitu,.terima kasih untuk informasinya ka :) dan terima kasih buat kunjungan dan komentarnya
Delete