Sebelum mereview, aku menghaturkan
terima kasih kepada saudaraku yang telah membuatkan La Tahzan dalam bentuk txt sehingga
aku bisa membacanya dengan aplikasi JAWS. Berikut reviewnya.
Bab 1
Ya Allah!
{Semua yang ada di langit dan di
bumi selalu meminta pada-Nya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan.}
(QS. Ar-Rahman: 29)
Biasanya orang ketika tersesat di
tengah gurun pasir dimana kendaraan menyimpang jauh dari jalurnya, dan para
kafilah bingung menentukan arah perjalanannya, maka mereka akan menyeru:
"Ya Allah!" .
Bahkan ketika musibah menimpa
seperti bencana dan tragedi terjadi, maka mereka yang tertimpa akan selalu
berseru: "Ya Allah!" Ketika pintu-pintu permintaan telah tertutup,
dan tabir-tabir permohonan digeraikan, orang-orang akan mendesah: "Ya
Allah!"
Dan ketika semua cara tidak mampu
menyelesaikan masalah, dimana setiap jalan terasa menyempit, dimana harapan rasanya
seperti terputus, dan semua jalan pintas membuntu, mereka pun menyeru: "Ya
Allah!"
Ketika bumi terasa menyempit
dikarenakan himpitan persoalan hidup, dan jiwa serasa tertekan oleh beban berat
kehidupan yang harus Anda pikul, menyerulah:"Ya Allah!"
Ya Allah.
Allah: nama yang paling bagus,
susunan huruf yang paling indah, ungkapan yang paling tulus, dan kata yang
sangat berharga.
{Apakah kamu tahu ada seseorang
yang sama dengan Dia (yang patut disembah)?}
(QS. Maryam: 65)
Allah: milik-Nya semua kekayaan,
keabadian, kekuatan, pertolongan, kemuliaan, kemampuan, dan hikmah.
{Milik siapakah kerajaan pada
hari ini? Milik Allah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan.}
(QS. Ghafir: 16)
Allah: dari-Nya semua kasih
sayang, perhatian, pertolongan, bantuan, cinta dan kebaikan.
{Dan, apa saja nikmat yang ada
pada kamu, maka dari Allah-lab. (datangnya).}
(QS. An-Nahl: 53)
Allah: pemilik segala keagungan,
kemuliaan, kekuatan dan keperkasaan.
Bab 2
Pikirkan dan Syukurilah!
Tuhan, dialah yang telah melipatkan nikmat-Nya dari ujung rambut
hingga ke bawah kedua telapak kaki.
{Jika kamu menghitung nikmat
Allah, niscaya kamu tidak akan sanggup menghitungnya.}
(QS. Ibrahim: 34)
Kesehatan badan, keamanan negara,
sandang pangan, udara dan air, semuanya tersedia dalam hidup kita. Namun
begitulah, Anda memiliki dunia, tetapi tidak pernah menyadarinya. Anda
menguasai kehidupan, tetapi tak pernah mengetahuinya.
{Dan, Dia menyempurnakan
nikmat-Nya kepadamu lahir dan batin.}
(QS. Luqman: 20)
Anda memiliki dua mata, satu
lidah, dua bibir, dua tangan dan dua kaki.
{Maka nikmat Rabb kamu yang
manakah yang kamu dustakan?}
(QS. Ar-Rahman: 13)
Coba pikirkan, betapa besarnya
fungsi pendengaran, yang dengannya Allah menjauhkan Anda dari ketulian. Kulit
yang terbebas dari penyakit lepra dan supak. Dahsyatnya fungsi otak Anda yang
selalu sehat dan terhindar dari kegilaan.
Sebenarnya Anda berada dalam kenikmatan
yang tidak ada taranya dan kesempurnaan tubuh, tetapi tidak menyadarinya.
Namun, Anda tetap merasa resah,
suntuk, sedih, memikirkan sesuatu yang tidak ada, sehingga lupa mensyukuri yang
sudah ada. Jiwa mudah terguncang hanya karena kerugian materi yang mendera dan
gelisah, meskipun pada kenyataannya masih ada nasi hangat untuk disantap, air
segar untuk diteguk, waktu yang tenang untuk tidur pulas, dan kesehatan.
Pikirkan dan renungkan apa yang
ada pada diri, keluarga, rumah, pekerjaan, kesehatan, dan apa saja yang
tersedia di sekeliling Anda. Syukurilah!
Bab 3
Yang Lalu Biar Berlalu
Mengingat dan mengenang masa lalu
membuat bersedih atas nestapa dan kegagalan didalamnya merupakan tindakan bodoh
dan gila yang membunuh semangat, memupuskan tekad dan mengubur masa depan yang
belum terjadi.
Bagi orang yang berpikir,
berkas-berkas masa lalu akan dilipat dan tak pernah dilihat kembali. Cukup
ditutup rapat-rapat, lalu disimpan dalam 'ruang' lupa,
Jangan pernah hidup dalam mimpi
buruk masa lalu, atau di bawah payung gelap masa silam. Selamatkan diri Anda
dari bayangan masa lalu!
Membaca kembali lembaran masa
lalu hanya akan memupuskan masa depan, mengendurkan semangat, dan
menyia-nyiakan waktu yang sangat berharga.
Dalam al-Qur'an, setiap kali usai
menerangkan kondisi suatu kaum dan apa saja yang telah mereka lakukan, Allah
selalu mengatakan, "Itu adalah umat yang lalu."
Ketika suatu perkara habis, maka
selesai pula urusannya. Dan tak ada gunanya mengurai kembali bangkai zaman dan
memutar kembali roda sejarah.
Syahdan, nenek moyang kita dahulu
selalu mengingatkan orang yang meratapi masa lalunya demikian: "Janganlah
engkau mengeluarkan mayat-mayat itu dari kuburnya." Dan konon, kata orang
yang mengerti bahasa binatang, sekawanan binatang sering bertanya kepada seekor
keledai begini, Mengapa engkau tidak menarik gerobak?"
"Aku benci khayalan,"
jawab keledai.
Orang yang berpikiran jernih
tidak akan pernah melibatkan diri dan sedikitpun menoleh ke belakang. Pasalnya,
angin akan selalu berhembus ke depan, air akan mengalir ke depan, setiap
kafilah akan berjalan ke depan, dan segala sesuatu bergerak maju ke depan. Maka
itu, janganlah pernah melawan sunah kehidupan!
Bab 6
Cara Mudah Menghadapi Kritikan Pedas
Saya, Anda dan kita sebagai
manusia yang selalu terpeleset dan salah. Dalam hidup ini, terutama jika Anda
seseorang yang selalu memberi, memperbaiki, mempengaruhi dan berusaha membangun,
maka akan selalu menjumpai kritikan-kritikan yang pedas dan pahit.
Mungkin pula, sesekali Anda akan
mendapat cemoohan dan hinaan dari orang lain.
Dan mereka, tidak akan pernah
diam mengkritik Anda sebelum Anda masuk ke dalam liang bumi, menaiki tangga ke
langit, dan berpisah dengan mereka. Adapun bila masih berada di tengah-tengah
mereka, maka akan selalu ada perbuatan mereka yang membuat Anda bersedih dan
meneteskan air mata, atau membuat tempat tidur Anda selalu terasa gerah.
Perlu diingat, orang yang duduk
di atas tanah tak akan pernah jatuh, dan manusia tidak akan pernah menendang
anjing yang sudah mati.
Adapun mereka, marah dan kesal
kepada Anda adalah karena mungkin Anda mengungguli mereka dalam hal kebaikan,
keilmuan, tindak tanduk, atau harta.
Anda di mata mereka adalah orang
berdosa yang tak terampuni sampai Anda melepaskan semua karunia dan nikmat
Allah yang pada diri Anda, atau sampai Anda meninggalkan semua sifat terpuji
dan nilai-nilai luhur yang selama ini Anda pegang teguh. Dan menjadi orang yang
bodoh, pandir dan tolol adalah yang mereka inginkan dari diri Anda.
Oleh sebab itu, waspadalah
terhadap apa yang mereka katakan. Kuatkan jiwa untuk mendengar kritikan,
cemoohan dan hinaan mereka.
Bersikaplah laksana batu cadas;
tetap kokoh berdiri meski diterpa butiran-butiran salju yang menderanya setiap
saat, dan ia justru semakin kokoh karenanya.
Artinya, jika merasa terusik dan
terpengaruh oleh kritikan atau cemoohan mereka, berarti Anda telah meluluskan
keinginan mereka untuk mengotori dan mencemarkan kehidupan Anda.
Padahal, yang terbaik adalah
menjawab atau merespon kritikan mereka dengan menunjukkan akhlak yang baik.
Acuhkan saja mereka, dan jangan
pernah merasa tertekan oleh setiap upaya mereka untuk menjatuhkan Anda.
Sebab, kritikan mereka yang
menyakitkan itu pada hakekatnya merupakan ungkapan penghormatan untuk Anda.
Semakin tinggi derajat dan posisi
yang Anda duduki, maka akan semakin pedas pula kritikan itu.
Betapapun, Anda akan kesulitan
membungkam mulut mereka dan menahan gerakan lidah mereka.
Yang Anda mampu adalah hanya
mengubur dalam-dalam setiap kritikan mereka, mengabaikan solah polah mereka
pada Anda, dan cukup mengomentari setiap perkataan mereka sebagaimana yang
diperintahkan Allah,
{Katakanlah (kepada mereka):
"Matilah kamu karena kemarahanmu itu."}
(QS. Ali 'Imran: 119)
Anda dapat 'menyumpal' mulut
mereka dengan 'potongan-potongan daging' agar diam seribu bahasa dengan cara
memperbanyak keutamaan, memperbaiki akhlak, dan meluruskan setiap kesalahan
Anda.
Bab 7
Jangan Mengharap "Terima Kasih" dari Seseorang
Tabiat untuk mengingkari,
membangkang, dan meremehkan suatu kenikmatan adalah penyakit yang umum menimpa
jiwa manusia. Karena itu, Anda tidaklah perlu heran dan resah apabila
mendapatkan mereka mengingkari kebaikan
yang pernah Anda berikan, mencampakkan
budi baik yang telah Anda tunjukkan, melupakan saja bakti yang telah Anda
persembahkan.
Coba Anda buka kembali catatan
dunia tentang perjalanan hidup ini! Dalam salah satu babnya diceritakan:
syahdan, seorang ayah telah memelihara anaknya dengan baik. la memberinya makan,
pakaian dan minum, mendidikanya hingga menjadi orang pandai, rela tidak tidur
demi anaknya, rela untuk tidak makan asal anaknya kenyang, dan bahkan, mau
bersusah payah agar anaknya bahagia. Namun apa lacur, ketika sudah berkumis
lebat dan kuat tulang-tulangnya, anak itu bagaikan anjing galak yang selalu
menggonggong kepada orang tuanya. la tak hanya berani menghina, tetapi juga
melecehkan, acuh tak acuh, congkak, dan durhaka terhadap orang tuanya. Dan
semua itu, ia tunjukkan dengan perkataan dan juga tindakan.
Karena itu, siapa saja yang
kebaikannya diabaikan dan dilecehkan oleh orang-orang yang menyalahi fitrahnya,
sudah seyogyanya menghadapi semua itu
dengan kepala dingin. Dan, ketenangan
seperti itu akan mendatangkan balasan pahala dari Dzat Yang perbendaharaan-Nya
tidak pernah habis dan sirna.
Berbuatlah kebaikan hanya demi
Allah semata, maka Anda akan menguasai keadaan, tidak akan pernah terusik oleh
kebencian mereka, dan tidak pernah merasa terancam oleh perlakuan keji mereka.
Anda harus bersyukur kepada Allah
karena dapat berbuat baik ketika orang-orang di sekitar berbuat jahat. Dan,
ketahuilah bahwa tangan di atas itu lebih baik dari tangan yang di bawah.
Masih banyak orang berakal yang
sering hilang kendali dan menjadi kacau pikirannya saat menghadapi kritikan
atau cercaan pedas dari orang-orang sekitarnya.
Anda tidak perlu kaget ketika
menghadiahkan sebatang pena kepada orang bebal tapi ia memakai pena itu untuk
menulis cemoohan kepada Anda. Dan Anda tidak usahkaget, bila orang yang Anda
beri tongkat untuk menggiring domba gembalaannya justru memukulkan tongkat itu
ke kepala Anda.
Itu semua adalah watak dasar
manusia yang selalu mengingkari dan tak pernah bersyukur kepada Penciptanya
sendiri Yang Maha Agung nan Mulia. Begitulah, kepada Tuhannya saja mereka berani membangkang dan mengingkari.
Bab 9
Isi Waktu Luang Dengan Berbuat!
Orang-orang yang banyak menganggur dalam hidup ini, biasanya akan menjadi penebar isu dan desas desus yang
tak bermanfaat. Itu karena akal
pikiran mereka selalu melayangdayang tidak tahu arah.
Dan, apabila pada suatu hari Anda
mendapatkan diri Anda menganggur tanpa kegiatan, bersiaplah untuk bersedih,
gundah, dan cemas!
Dalam keadaan kosong
itulah pikiran Anda akan menerawang ke mana-mana; mulai dari mengingat
kegelapan masa lalu, menyesali kesialan masa kini, hingga mencemaskan kelamnya
masa depan yang belum tentu.
Dan itu, membuat akal pikiran
Anda tak terkendali dan mudah lepas kontrol.
Waktu kosong itu tidak ubahnya
dengan siksaan halus ala penjara Cina; meletakkan si narapidana di bawah pipa
air yang hanya dapat meneteskan air satu tetes setiap menit selama
bertahun-tahun. Dan dalam masa penantian yang panjang itulah, biasanya seorang
napi akan menjadi stres dan gila.
Kerjakan shalat, baca buku,
bertasbih, mengkaji, menulis, merapikan meja kerja, merapikan kamar, atau
berbuatlah sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain untuk mengusir kekosongan.
Bunuhlah setiap waktu kosong
dengan 'pisau' kesibukan! Dengan cara itu, dokter-dokter dunia akan berani
menjamin bahwa Anda telah mencapai 50% dari kebahagiaan.
Bab 10
Jangan Latah!
Orang-orang yang lupa dengan
dirinya sendiri, suaranya, gerakan tubuhnya, ucapannya, kemampuannya, dan
kondisinya sendiri, kebanyakan akan
meniru-niru budaya bangsa lain. Dan itulah yang disebut dengan latah, mengada-ada,
berpura-pura, dan membunuh paksa bentuk dan wujud diri sendiri.
Sejak zaman Nabi Adam hingga
makhluk terakhir ciptaan Allah, tidak pernah ada dua orang yang sama persis
rupanya. Maka, mengapa masih ada orang-orang yang memaksa diri untuk menyamakan
perilaku dan kepribadiannya dengan bangsa lain?
jangan memaksakan diri untuk
berbuat latah dan meniru-niru kepribadian orang lain! Tetaplah berpijak dan
berjalan pada kondisi dan karakter Anda sendiri.
Hiduplah sebagaimana Anda
diciptakan; jangan mengubah suara, menganti intonasinya, dan jangan merubah
cara berjalan Anda!
Anda memiliki corak dan warna
tersendiri. Anda memang diciptakan demikian adanya.
Bab 12
Bersama Kesulitan Ada Kemudahan
Dalam kesesatan akan datang
petunjuk, dalam kesulitan ada kemudahan, dan setiap kegelapan akan terang
benderang.
“Mudah-mudahan Allah akan
mendatangkan kemenangan (kepada Rasul-Nya) atau sesuatu keputusan dari
sisi-Nya.” (QS. Al-Maidah: 52).
Kabarkan kepada orang yang dilanda kesusahan bahwa pertolongan
akan datang secepat kelebatan cahaya-dan kedipan mata. Kabarkan juga kepada
orang yang ditindas bahwa kelembutan dan
dekapan hangat akan segera tiba.
Setiap tangisan akan berujung dengan senyuman, ketakutan akan berakhir
dengan rasa aman, dan kegelisahan akan sirna oleh kedamaian.
Mereka yang terpaku pada waktu
yang terbatas dan pada kondisi yang mungkin sangat kelam, umumnya hanya akan
merasakan kesusahan, kesengsaraan, dan keputusasaan dalam hidup mereka.
Jangan pernah merasa terhimpit
sejengkalpun, karena setiap keadaan
pasti berubah. Dan sebaik-baik ibadah adalah menanti kemudahan dengan
sabar.
Bab 13
Jadikan Buah Lemon Itu Minuman yang Manis!
Orang cerdik akan berusaha
merubah kerugian menjadi keuntungan.
Ketika Rasulullah s.a.w. diusir
dari Makkah, beliau memutuskan untuk menetap di Madinah dan kemudian berhasil
membangunnya menjadi sebuah negara yang sangat akrab di telinga dan mata
sejarah.
Ahmad ibn Hanbal pernah dipenjara
dan dihukum dera, tetapi karenanya pula ia kemudian menjadi imam salah satu
madzhab.
Ibnu Taimiyyah pernah di penjara, tetapi justru di penjara itulah ia
banyak melahirkan karya.
As-Sarakhsi pernah dikurung di
dasar sumur selama bertahun-tahun, tetapi di tempat itulah ia berhasil mengarang
buku sebanyak dua puluh jilid.
Ketika Ibnul-Atsir dipecat dari
jabatannya, ia berhasil menyelesaikan karya besarnya yang berjudul Jami'ul
Ushul dan an-Nihayah, salah satu buku paling terkenal dalam hadits.
Ibnul-Jawzy, ia pernah diasingkan
dari Baghdad, ia menguasai Qiraah Sab'ah.
Malik ibn ar-Raib adalah
penderita suatu penyakit yang mematikan, namun ia mampu melahirkan syair-syair
yang sangat indah dan tak kalah dengan karya-karya para penyair besar zaman
Abbasiyah.
Ketika tertimpa suatu musibah, lihatlah sisi yang paling terang darinya.
Ketika seseorang memberi egelas air lemon, Anda perlu menambah sesendok gula ke dalamnya.
Ketika mendapat hadiah seekor ular dari orang, ambil saja kulitnya yang mahal dan
tinggalkan bagian tubuhnya yang lain.
Ketika disengat kala jengking,
ketahuilah bahwa sengatan itu sebenarnya memberikan kekebalan pada tubuh Anda
dari bahaya bisa ular.
Kendalikan diri Anda dalam
berbagai kesulitan yang Anda hadapi!
Dengan begitu, Anda akan dapat
mempersembahkan bunga mawar dan melati yang harum kepada kami. “Boleh jadi kamu
membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu.” (QS. Al-Baqarah: 216)
Kelebihan buku ini adalah nama babnya menarik, isinya memotivasi.
Kekurangan buku ini adalah
- bahwa orang buta, tuli atau cacat lainnya juga masih bisa bersyukur, bersenang-senang, bersabar atas apa yang Tuhan beri kepadanya yang disinggung dari sisi normal saja,
- bahasanya itu loh yang menyebutkan bodoh, pandir dan tolol, jujur selain bahasanya kasar, aku kurang suka karena jadi berkesan merendahkan dan menyisihkan sehingga berkesan mendiskriminasi, bukannya pada dasarnya tidak ada orang bodoh di dunia ini,
- selain itu dalam menghadapi kritik pedas tidaklah semua kritik diberikan oleh orang yang benci namun seringkali kritik diberikan oleh orang yang sayang sebagai saudara namun kalau ajarannya meminta untuk mengacuhkan seperti mendiamkannya berarti mungkin bisa jadi sombong.
Sekian Review La Tahzan yang aku setor
ke http://yukmembacabukuislami.blogspot.com/2014/12/islamic-reading-challenge-isrc-2015.html
dan tantangan review lainnya. Terima kasih sudah membaca tulisan ini. Semoga bermanfaat,
khususnya bagi diriku dan saudara-saudariku dimanapun berada yang sedang sedih, semoga kesedihan kita diangkat oleh Tuhan dan diubahnya menjadi kebahagiaan. Tuhan itu lembut.
Iki salah satu buku yang bikin aku jadi ndak cengeng, maksudnya ndak nangisin idup gitu :'D
ReplyDeleteSalam,
Pink