Pengalaman saya ke pasar tradisonal Cisalak terjadi waktu dulu.
Saat itu, saya berjalan kaki dari rumah ke Pasar Cisalak
untuk berangkat sekola dan dari pasar Cisalak ke rumah.saat berjalan, di kanan
kiri ada tukang ayam potong, di kanan ada warteg.
Di warteg itu saya suka
mampit untuk makan karena harganya murah meriah. Pasar Cisalak ada dua jalan
ada yang ke kanan ada yang lurus kalau dari arah rumah saya.
Kalau ke kanan itu ada jualan berbagai bumbu, dan lainnya
yang ada belokan lagi ke gang kecil dan juga ada belokan ke gedung yang disitu
ada jualan baju, payung, dan lainnya.
Kalau jalan jalan kadang ada yang berseliweran “Plastik plastik”.
Kalau lurus terus itu seingat saya ada sayur sayuran, buah buahan. Di sebelah kanan
kalau dari arah rumah saya, ada gedung bioskop yang tutup.
Ada pengalaman ga enak saat terakhir jalan kaki dari rumah
ke pasar, waktu itu saya berjalan dengan menggunakan kacamata hitam dan tongkat
putih tunanetra. Nah, malamnya, dari arah pos satpam saya mendengar, “Gila
kali ya orang bisa lihat pakai tongkat”. Padahal kondisi penglihatan saya saat itu susah melirik, ga kuat kena cahaya sehingga mata sakit dan kepala pusing sampai ke belakang.
Untuk mempromosikan Pasar Cisalak belum ada yang menggunakan
media blog atau website dan media sosial.
Pasar tradisional masih menarik karena harganya murah dan
bisa ditawar. Sejarah pasar tradisional pasar Cisalak saya tidak tahu, namun
saya penah mendengar kalau pasar Cisalak pernah terbakar.
Mengapa harus ke pasar? Supaya bisa berdagang lebih untung
karena bahan baku bisa didapat murah bahkan ditawar, kalau untuk ibu rumah tangga
akan lebih hemar pengeluaran karena kalau beli di pedagang sayur gerobak akan
lebih mahal.
Pasar tradisional di tengah perkembangan zaman mungkin bisa
saja mati.
Itu mengenai pasar tradisional, kalau kamu? Apakah ada kisah
pengalaman di pasar di daerahmu?
pernah kebakar ya mbak pasarnya? paling sedih kalau dengar berita pasar terbakar. gimana nasibnya pedagang di pasar yang terbakar itu.
ReplyDelete@diahdwiarti
Ya pernah kebakar
DeleteKe pasar tradisional harga bisa miring, tergantung penawaran kita yg membeli.
ReplyDeleteYa
Deletealhamdulillah di sini perkembangan pasar tradisional masih tetap berjalan karena beberapa faktor yang saya tulis panjang lebar di blog salah satunya ada hal yang tak bisa didapat kecuali di pasar tradisional
ReplyDeleteadibriza
Hal yang ga bisa didapat kecuali di pasar tradisional itu apa?
DeleteInspirasi nama pasar cisalak itu dari mana ya, kira-kira? apakah karena dulunya banyak ditumbuhi pohon salak, atau bagaimana?
ReplyDeleteBerarti di dekat pasar cisalak ada wartegnya, ya? hehe.. kalau yang di pasar lapar tinggal lari saja ke warteg, maka akan kenyang.
Yang bersliweran menawarkan plastik itu apakah hanya plastik saja atau ada barang lain yang terbuat dari plastik juga?
Sabar, ya mbak. Semoga cepat sembuh.
Kalau pasarnya pernah terbakar, berarti sekarang pasarnya jadi bagus. Iya atau tidak?
Ya, kita doakan saja agar pasar tradisional masih tetap eksis dan kita juga harus ke pasar tradisional agar generasi selanjutnya mengetahui seluk beluk pasar tradisional.
Saya juga suka. :)
Soal nama saya kurang tahu, ya ada warteg jadi bisa kesitu saat lapar. Yang berseliweran itu hanya menawarkan plastik saja. Soal habis terbakar katanya uda direnovasi cuma sayakan kurang bisa melihat jadi kurang tahu. Ya makasi, amin. Oh suka, apa alasannya?
DeleteOh, iya deh. wkwk. :D
DeleteSaya suka ke pasar karena harganya lebih murah, tentu. :D
oh gitu makasi mba infonya... mohon maafkan saya
DeleteTerima kasih kembali, mbak. :)
DeleteKalau mati sih semoga jangan, karena rata2 orang masih menengah ke bawah, dan pasar tradisonal tempat yg tepat :)
ReplyDelete@umimarfa
Semoga, ya
DeleteIya, ciri yang nggak bakal bisa ditemukan di pasar jenis lain ya tawar menawarnya. Kalo nggak dikasih pura-pura pergi biar dipanggil lagi =D
ReplyDelete@kening_lebar
Suka ke pasar itu karena harganya murah, sayuran, buah-buahan dan dagingnya masih segar, jajannya banyak. Betah kalau diajak ke pasar sama Mama :)
ReplyDelete@gemaulani
Oh gitu
DeleteBerarti tugas kita para Buibu buat tetap menghidupkan pasar tradisional di tengah pesatnya perkembangan pasar modern sekarang ini. Nggak muluk-muluk, dengan cara rutin berbelanja di sana, mungkin sudah cukup membantu. :)
ReplyDeletemungkin
DeletePasar tradisional lebih lengkap terutama yg menjual kebutuhan pokok. Kalau departement store rata2 menjual makanan olahan instant
ReplyDelete@siethi_nurjanah
iya department store jual makanan instan
DeleteSelama masyarakat masih membuthkan kebutuhan pokok rasanya pasar tradisonal nggak akan ada matinya deh
ReplyDeletetinggal lagi bagaimana menata pasar agar lebih rapi dan tdk ditinggalkan pelanggan
oh ga ada matinya. nah natanya gimana?
Deletekekhasan pasar tradisional emang terletak pada harga dan interaksinya,,
ReplyDeletesemoga aja bisa bertahan di tengah gempuran jaman :D
@aleksdejavu
o gitu harga dan interaksinya
Deletesemoga
iya, khasnya di pasar itu tawar menawar. :)
ReplyDeletememang sih di pasar lebih murah daripada di pasar. tapi kadang waktu ga memungkinkan untuk ke pasar. tapi jika kondisi mengharuskan ke pasar, ibu-ibu akan ke pasar juga. :)
ReplyDelete@f_nugroho
o gitu
DeleteSetelah cisalak ngalamin kebakaran, berarti kmd di perbaiki kan mbak?
ReplyDelete@ririekayan
ya katanya diperbaiki mba Ririe
Deleteyurtdışı kargo
ReplyDeleteresimli magnet
instagram takipçi satın al
yurtdışı kargo
sms onay
dijital kartvizit
dijital kartvizit
https://nobetci-eczane.org/
OVALOE
salt likit
ReplyDeletesalt likit
dr mood likit
big boss likit
dl likit
dark likit
HKYVGK
أفضل شركة تنظيف منازل شمال الرياض
ReplyDeleteافضل شركة تنظيف فلل بالرياض
أفضل شركة تنظيف منازل جنوب الرياض
أفضل شركة تنظيف فلل بالإحساء
أفضل شركة تنظيف فلل بالهفوف
أفضل شركة تنظيف فلل بالخبر
أفضل شركة تنظيف فلل جنوب الرياض
أفضل شركة تنظيف منازل بالنعيرية
رقم مصلحة المجاري بالاحساء qTs7tJeFBw
ReplyDelete