Buku yang berjudul The Power of
Ramadhan ini dikarang oleh Dr. Amir Faishol Fath yang merupakan pakar Tafsir
Al-Qur’an International Islamic University Islamabad dan diterbitkan oleh Fath
Institute dengan ISBN : 978-602-19100-6-1.
Add caption |
Yang aku review kali ini adalah
chapter lima yang berjudul bulan persatuan.selama Ramadhan, banyak amalan yang
harus diutamakan yang kesemuanya bermuara kepada pembuktian persaudaraan karena
ikatan iman.
Allah SWT menegaskan bahwa segala
bentuk perpecahan agar dihindari “Walaa tafarraquu” bukan “Walaa takhtalifuu”
(jangan berbeda pendapat). Berbeda pendapat tidak dilarang karena itu adalah
fitrahnya manusia, tetapi yang Allah larang adalah “Jangan bercerai berai”.
Pertama, disunnahkan melihat
hilal sebagai tanda permulaan bulan Ramadhan dan permulaan hari raya Idul
Fitri.
Rasulullah SAW bersabda
“Berpuasalah ketika semua orang berpuasa dan berhentilah ketika semua orang
berhenti”. Riwayat ini ada beberapa indikasi penting yakni
-
mengutamakan kebersamaan dalam memulai puasa Ramadhan
-
mengutamakan kebersamaan dalam berhari raya
Ulama berkata
“Jika kalian tidak mampu melakukan kekompakan internasional (dalam ibadah puasa
Ramadhan), maka paling tidak lakukan kekompakan
berpuasa dalam satu Negara”
-
keindahan umat ini nampak ketika kompak dan selali
bersatu karena setiap hari diajarkan selalu menegakkan sholat jamaah di masjid.
Untuk meneggakan keindahan tidak hanya sekedar menegakkan ibadah ritual secara
personal, tetapi lebih dari itu yang haruslah didukung kekompakan kolektif
dalam rangka menegakkannya.
Untuk persatuan itu, ada beberapa
saran yang dipecah untuk profesi, dan keluarga. Untuk profesi :
satukan visi dan misi dalam mengelola
usaha, sehingga akan mudah bersinergi dalam mencapai target yang sudah ditentukan.
Hindari kepentingan pribadi, kepentingan
perusahaan sehingga tercampur aduk.
Jangan mudah berprasangka buruk kepada
pimpinan, karena prasangka buruk akan mudah menghancurkan karir Anda dan akan menggerogoti
ketenangan jiwa. Biasakan berbicara dengan terus terang kepada atasan, kawan kerja daripada
berbicara di belakang. Berbicara dibelakang akan merusak diri sendiri.
Untuk keluarga :
Tentukan visi dan misi dalam jangka
pendek dan panjang agar rumah tangga berjalan terarah dan penuh dengan keberkahan.
Jadikan takwa sebagai tujuan rumah
tangga bukan harta, bukan keturunan, bukan jabatan.
Biasakan bermusyawarah dengan keluarga
dalam menentukan visi, misi, pelaksanaan kegiatan dalam menjalankan visi dan
misi karena banyak rumah tangga yang tidak efektif karena tidak adanya visi dan
misi dalam mengelola rumah tangga.
Jangan biasakan membesar-besarkan
masalah kecil, segeralah meminta maaf apabila terjadi kesalah pahaman atau kesalahan
dalam bertindak, hindari egoisme yang sering merusak keindahan komunikasi.
Kendalikan nafsu amarah dan hindari
sikap emosional karena tidak ada manusia yang sempurna.
Kekurangan buku ini adalah kurang
menonjolkan power atau kekuatan dari bulan Ramadhan si menurutku.
Kelebihan buku ini adalah mini, ada
saran untuk profesi dan untuk keluarga di tiap babnya.
Review ini dibuat untuk memenuhi
tantangan review yang ada di http://yukmembacabukuislami.blogspot.com/2014/12/islamic-reading-challenge-isrc-2015.html dan tantangan review lainnya.
Ah penasaran deh mbak, mau juga baca bukunya. Isinya pasti bergizi sesuai judulnya
ReplyDeletehayu mbak dibaca
Deletewow.. ini chapter lima mbak? berarti udah best seller ya?
ReplyDeletechapter lima disini maksudnya bab 5 mbak; soal best seller terus terang saya kurang tahu; semoga buku ini jadi best seller.
Deletebuku yang bagus ya mak...insya allah banyak manfaatnyaaa...
ReplyDeleteya mak
Deleteamin
Sinopsisnya aja udah mengena...apalagi isinya.
ReplyDelete:)
DeleteYa
Thiss is a great blog
ReplyDelete