Inspirasi dari Pembantu

Diatas adalah foto dari anonim. Ia adalah seorang pembantu rumah tangga yang tulisan ini aku persembahkan untuk lomba blog yang diadakan oleh MyRepublic yang websitenya ada di www.myrepublic.co.id.

Kenalan dikit ya dengan MyRepublic yah. Apaan sih itu? Itu adalah provider yang menyediakan beberapa layanan salah satunya adalah TV kabel. Kembali ke tulisan mungkin timbul pertayaan loh kok pembantu rumah tangga?

Alasannya adalah jasanya cukup banyak, dan siapapun bisa menjadi pahlawan sekecil apapun yang ia lakukan kepada kita, kebaikan kecil apapun yang ia lakukan ke kita. Aku mencoba made for minds. Coba banyangkan bila tidak ada pembantu atau asisten rumah tangga? Rumah berantakan, capek.

Ia dulu bekerja di rumahku semenjak Tyas belum kelas enam saat masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Dulu katanya kami suka membeli mie sekardus dari yang dulu namanya Makro, beli gorengan, main di taman bersama adik adik. Terus keluar.   

Tahun 200an, ada kakaknya yang kerja dan membawanya ke Mampang, Jakarta Selatan. Ia bekerja selama beberapa tahun sampai bosnya meninggal dunia.

Ia lalu keluar terus ke Cileungsi ikut anak dari pakdenya. Terus tidak lama banget hanya beberapa tahun bekerja, ia menikah lalu keluar.

Terus ia kesini, ya ke rumahku setelah seminggu ada di daerah dekat rumahku. Ia bekerja di rumahku sudah selama empat tahun.

Ia pernah izin untuk pulang untuk mudik ketika lebaran, dan pernah izin untuk pulang dan tinggal di kampungnya selama tiga bulan karena bapaknya sakit terus wafat. Inna lillahi wa inna ilahi raa ji’un.

Aku salut kepadanya. Ia bekerja di rumahku menyapu, memasak, mengepel, menjemur baju, menggosok dengan gaji yang lebih rendah dari pembantu lainnya serta menjawab dengan tenang saat ada yang bertanya atau memberi pernyataan “Mbak, kok betah kerja disitu?”. Ah maafkan aku mbak karena kurang bisa membantu banyak.